CARITAU DHAKA - Bangladesh telah meresmikan terowongan bawah air yang dibangun bersama perusahaan China pada Sabtu (30/10/2023. Terowongan tersebut bukan hanya menjadi terowongan bawah air pertama di Bangladesh, tetapi juga di kawasan Asia Selatan.
Dilansir dari laporan Xinhua, terowongan bawah air itu diresmikan penggunaannya oleh Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina dan Duta Besar China untuk Bangladesh Yao Wen pada Sabtu (29/10/2023).
Baca Juga: Sebelas Barang Impor Ilegal Senilai Rp9,3 Miliar Dimusnahkan, Dominasi Produk China
PM Bangladesh Hasina menjadi orang pertama yang membayar tol untuk masuk terowongan yang diberi nama 'Bangabandhu Sheikh Mujibur Rahman Tunnel' itu.
Sebagai informasi, lowongan tersebut sekitar 242 km di sebelah tenggara ibu kota Dhaka, dibangun oleh perusahaan China Communications Construction Company Ltd.
"Ini peluang besar bagi masyarakat kedua negara dan bagi perdagangan serta pariwisata," kata warga setempat, Anand Barua, sembari menyebut China sebagai sahabat Bangladesh.
"Pihak China adalah mitra kami di terowongan ini. Kami sangat berterima kasih," sambung Barua seperti dikutip dari laporan Antara.
Yu Jingtao, manajer proyek pembangunan terowongan ini, menjelaskan bahwa proyek tersebut dikerjakan berdasarkan rancangan, teknologi dan standar China.
Menteri Perhubungan Bangladesh Obaidul Quader menyebut terowongan tersebut sebagai "pencapaian monumental" yang mengantarkan Bangladesh ke era baru transportasi dan sumber kebanggaan nasional negaranya.
Terowongan itu, yang menghubungkan jalan tol Asian Highway (masih dalam rencana) dengan jalan tol Dhaka-Chattogram-Cox's Bazar, mempersingkat jarak dari Chattogram ke Cox's Bazar sampai 40 km.
Proyek ini memperlihatkan hubungan China yang semakin dekat dengan Bangladesh, juga dengan Asia Selatan.
Menurut laporan BBC pada 15 Oktober, China menjadi kreditor terbesar dan sumber investasi penting bagi banyak negara berkembang, termasuk negara-negara Asia Selatan seperti Bangladesh, yang menempati posisi strategis dalam Prakarsa Sabuk dan Jalan (BRI) pemerintah China.
"Nepal, Sri Lanka, dan Bangladesh memandang BRI sebagai peluang mendiversifikasi lahan dan menarik investasi yang sangat dibutuhkan guna memodernisasi perekonomian mereka," kata Constantino Xavier, pakar dari Centre for Social and Economic Progress di New Delhi. (IRN)
Baca Juga: China Kecewa dengan Veto Amerika Soal Resolusi Israel-Palestina
bangladesh china terowongan bawah laut Terowongan Bawah Laut Pertama di Asia Selatan
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...