CARITAU DHAKA - Bangladesh tengah dilanda demam berdarah dengue (DBD). Sedikitnya, tercatat 342 orang meninggal akibat DBD selama Agustus 2023. Angka tersebut merupakan angka bulanan tertinggi di Bangladesh sejak otoritas kesehatan mulai mencatat kasus DBD pada 2000 silam.
Pada 31 Agustus, otoritas melaporkan 17 jumlah kematian tambahan, termasuk 16 kematian di Ibu Kota Dhaka, menurut Direktorat Jenderal Layanan Kesehatan (DGHS).
Baca Juga: Umumkan Jadwal Wajib Militernya, Jungkook Sampaikan Hal Ini ke ARMY
Total angka kematian akibat gigitan nyamuk itu naik menjadi 593 orang sejak Januari tahun ini, dan 438 di antaranya dilaporkan dari Dhaka.
Sementara itu menurut data DGHS, secara nasional ada 2.308 kasus baru yang memerlukan perawatan di rumah sakit, termasuk 875 kasus di Dhaka.
Total kasus rawat inap saat ini mencapai 123.808, termasuk 71.976 kasus yang muncul pada Agustus saja dan 58.021 kasus di antaranya tercatat di Dhaka, dilansir dari laporan Antara.
Tahun lalu, ada 281 orang yang meninggal akibat DBD di negara Asia Selatan tersebut. Jumlah kasus DBD yang tinggi mulai membebani sistem kesehatan di Bangladesh, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Bank Dunia pada Kamis (31/8/2023) menyetujui pengeluaran dana sebesar USD200 juta atau sekitar Rp3 triliun untuk membantu mengatasi krisis saat situasi endemik DBD kian buruk.
Demam berdarah adalah infeksi virus yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi, namun tidak ada pengobatan khusus untuk infeksi tersebut.
Warga Negara Korsel Meninggal Akibat DBD
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Korea Selatan pada Jumat (1/9/2023) mendesak para pelancong agar berhati-hati terhadap demam berdarah dengue (DBD). Hal itu lantara, seorang warga negara baru-baru ini meninggal akibat virus tersebut sepulang dari Bangladesh.
Seorang warga negara Korea Selatan yang kerap mengunjungi Bangladesh dan Afrika untuk tujuan bisnis dirawat di rumah sakit setempat di Bangladesh usai mengalami gejala pada 22 Agustus.
Dia meninggal dua hari kemudian, kata Kemlu dan Badan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Korea (KDCA).
Pada 26 Agustus sebanyak 107 warga di Korsel terinfeksi DBD. Jumlah itu tiga kali lipat lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu.
Semua infeksi adalah kasus impor dan tidak ada kematian DBD yang dilaporkan di Korsel hingga saat ini, kata otoritas kesehatan.
Kemlu dan KDCA mengimbau para pelancong agar membawa obat nyamuk serta perlengkapan lainnya saat bepergian ke Asia Tenggara dan Asia Selatan, di mana kasus DBD tahun ini mengalami kenaikan akibat peningkatan suhu dan kelembapan. (IRN)
Baca Juga: Kim Jong-un Sebut Kemungkinan Peningkatan Persiapan Perang Secara Ofensif
bangladesh dbd demam berdarah Kematian Demam Berdarah Demam Berdarah Dengue korea selatan
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...