CARITAU JAKARTA – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyebut dirinya akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo sore ini untuk membahas persiapan Piala Dunia FIFA U-17 2023 Indonesia.

Sebelumnya, FIFA menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah ajang dua tahunan tersebut yang akan dihelat pada 10 November - 2 Desember mendatang.

Baca Juga: Akui Makan Malam dengan Tiga Ketua Parpol, Presiden Jokowi: Ketemunya Hari Libur

"Nanti Insya Allah jam 16.30 saya bertemu dengan bapak presiden untuk menyampaikan beberapa hal tentu requirement dari FIFA," kata Erick Thohir kepada sejumlah awak media di Mabes Polri, Senin (26/6/2023).

Adapun, dia tidak merinci apa saja yang bakal dibicarakan dengan Presiden, termasuk tempat yang ditunjuk sebagai venue Piala Dunia U-17.

Sebelumnya, PSSI terancam tidak bisa menggunakan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) di ajang kejuaraan dunia sepak bola junior tersebut karena telah terlebih dahulu dibooking untuk acara Konser Coldplay. Konser Grup Band asal Inggris itu akan berlangsung pada 15 November 2023.

"Khususnya untuk lapangan tentu FIFA akan mengirim tim untuk mengecek stadion karena kebutuhan U-17 dan U-20 bisa saja berbeda. Kalaupun lapangan berbeda, mungkin ada upgrade atau renovasi sedikit," ucapnya.

Dia melanjutkan, setelah pertemuan tersebut, PSSI akan segera menyelenggarakan rapat untuk pembentukan panitia penyelenggara Piala Dunia U-17.

"Besok saya baru rapat kembali untuk pembentukan panitia U-17," ucapnya.

Selain itu, pria yang juga menjabat sebagai menteri BUMN itu menuturkan PSSI bakal menggelar seleksi di sembilan kota untuk menjaring pemain Timnas Indonesia U-17. Bahkan, Skuad Garuda Muda disebut akan menggelar pemusatan latihan di Eropa.

"Maka kita tengah mempersiapkan Timnas U-16 dan U-17 secara serius, karena itu kita akan mulai seleksi di sembilan kota. Kita juga akan mempersiapkan Timnas ini training center apakah di Doha Qatar, atau di Eropa tergantung kesepakatan nantinya," tutup Erick. (RMA)

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Lepas 21 Ton Bantuan Kemanusian Tahap Kedua untuk Palestina