CARITAU JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memperingatkan soal netralitas ASN jelang Pemilu 2024. Dirinya juga meminta jajarannya agar berhati-hati menggunakan media sosial menjelang Pemilu 2024.
Dirinya pun menanggapi adanya foto bareng ASN dengan mantan Gubernur DKI Anies Baswedan. Diketahui Anies Baswedan maju sebagai calon presiden (Capres) yang diusung Koalisi Perubahan, berpasangan dengan Muhaimin Iskandar.
Baca Juga: Angka Kepuasan Publik Tembus 60% Lebih, Heru Dianggap Layak Jadi Gubernur Jakarta 2024-2029
Sebelumnya, salah satu ASN dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) DKI, Muji, mengajukan pertanyaan kepada Heru. Dia bertanya apakah ada keharusan untuk menghapus foto bersama gubernur sebelumnya, yaitu Anies Baswedan.
"Kami dulu pernah berfoto ria dengan Pak Gubernur sebelumnya yang kebetulan sekarang jadi capres. Saya mau menghapus dari medsos saya, takutnya kan nanti Pak Pj lihat lho kok masih ada foto dengan ini ya. Mohon konfirmasinya," tanya Muji saat Podcast Kopi Sedap dengan topik 'Menuju Jakarta Global City' yang diselenggarakan BPKD Provinsi DKI Jakarta, melalui Zoom, Kamis (12/10/2023).
Heru menegaskan bahwa foto tersebut tak perlu dihapus.
"Nggak usah dihapus. Tambahin saja tanggal. Tambahin tanggal, jangan dihapus. Nanti dihapus dikira saya suruh hapus. Nggak usah. Tambahin tanggal foto ini difoto tanggal sekian," kata Heru.
Heru lantas menegaskan kepada para ASN untuk tetap berhati-hati di media sosial. Dia mengingatkan adanya operasi siber yang akan mengetahui semua aktivitas di media sosial.
"Maka dari itu yang ke depan hati-hati. Bukannya saya tidak mengizinkan, tapi aturan UU ASN-nya begitu. Nggak usah foto-foto yang lalu-lalu di (hapus)," ujarnya.
"Tolong menggunakan media sosial secara bijak. Dengan operasi siber pasti ketahuan. Men-share, meminta, mendukung itu hati-hati. BKD tolong jelaskan ini ke ASN agar mereka paham dan tidak lupa," sambungnya.
Sementara itu, Heru juga mewanti-wanti ASN jika menghadiri sebuah acara. Terlebih, acara yang didatangi ternyata merupakan giat kampanye.
"Hati-hati kalau ASN diundang, tapi di sana dalam situasi kampanye, dalam undangan tidak disebutkan memang itu kampanye. Ini hati-hati kejebak, bisa kena Undang-Undang ASN, nanti bisa dipanggil Bawaslu dan lainnya. Saya minta teman-teman semua berhati-hati dan terkontrol," tuturnya. (DID)
Baca Juga: Waketum PKB: Prabowo dan Muhaimin Akrab
pj gubernur dki netralitas asn penggunaan medsos pemilu 2024 foto bareng anies Bswedan
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...