CARITAU JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan menjelang Lebaran 2022 ditutup melemah di tengah ketidakpastian prospek pertumbuhan ekonomi global.
Rupiah turun 92 poin atau 0,64% ke posisi Rp14.454 per US Dollar (USD) dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.362 per USD.
Baca Juga: Pengumuman Hasil Pemilu 2024 Bikin Rupiah Hari Ini Perkasa
"Dolar AS naik pada hari Senin karena investor mencari keamanan di tengah ketidakpastian atas prospek pertumbuhan global," ujar Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Senin (25/4/2022).
Ia mengatakan, terdapat tiga kekhawatiran besar yang mendorong pasar, yakni menunjuk pada kekhawatiran tentang apakah AS dan ekonomi global dapat menahan Bank Sentral AS, The Fed yang semakin hawkish, kekhawatiran pertumbuhan Tiongkok karena penguncian untuk mencegah COVID-19, dan guncangan komoditas karena perang Rusia dan Ukraina. Seluruh kekhawatiran tersebut mendorong dolar AS semakin lebih kuat.
Indeks dolar AS terpantau meningkat 0,29% ke level 101,51, mendekati level tertinggi dalam dua tahun.
Sementara itu, Dana Moneter Internasional (IMF) pada pekan lalu baru saja memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global di tengah ketidakpastian yang ada, dari sebesar 4,4 persen menjadi 3,6 persen pada tahun 2022.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.492 per USD. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.417 per dolar AS hingga Rp14.493 per USD.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin melemah ke posisi Rp14.452 per USD dibandingkan posisi hari Jumat yakni Rp14.361 per USD. (IRW)
Baca Juga: Dolar AS Betah di Kisaran Rp15.700, Pasar Khawatir Perang Palestina-Israel Memanas
rupiah nilai tukar rupiah kurs rupiah rupiah menguat rupiah melemah
Yusril Benarkan Ada Wacana Kementerian Bertambah D...
Rekrutmen PPS Pilkada Serentak di Pontianak
Museum Barang Peninggalan Kerajaan Blambangan
Umat Budha Ziarah ke TMP Jelang Waisak di Madiun
500 Intelektual Prancis Desak Presiden Macron Akui...