CARITAU VATIKAN - Presiden Kelima RI Prof. Dr. (HC) Megawati Soekarnoputri bertemu dengan dengan Paus Fransiskus di Vatikan, pada Senin (18/12/2023). Direktur Pengkajian Materi Pembinaan Ideologi Pancasila Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Aris Heru Utomo mengatakan kunjungan Megawati adalah adalah bagian dari diplomasi Pancasila.
Menurut Aris, kunjungan Megawati, yang juga ketua Dewan Pengarah BPIP itu, merupakan bagian dari komitmen Indonesia mempromosikan dan mendorong aktualisasi nilai-nilai Pancasila untuk mencapai keharmonisan melalui dialog lintas iman dan antarbudaya.
Baca Juga: Pemprov DKI Imbau Jemaat Gunakan Transportasi Umum saat Misa Akbar di GBK
"Sebagai ketua Dewan Pengarah BPIP, kunjungan (Megawati) tersebut dapat pula dimaknai sebagai upaya diplomasi Pancasila, mengenalkan, dan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila yang mengandung nilai-nilai universal secara lebih luas di forum internasional," ucap Aris dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (20/12/2023).
Perwujudan komitmen Indonesia dalam diplomasi Pancasila telah dilakukan sejak lama. Pemerintah Indonesia juga telah membawa dialog lintas iman dan antarbudaya ke semua tingkatan serta menjadikannya sebagai salah satu fitur utama kebijakan luar negeri.
"Sejak awal tahun 2000-an, ketika Ibu Megawati menjabat sebagai Presiden ke-5 RI di tahun 2001–2004, diplomasi mengelola keragaman dan mempromosikan toleransi telah dilakukan Pemerintah Indonesia," jelasnya.
Aris mencontohkan saat peristiwa 11 September 2001 di Amerika Serikat, yang melahirkan pandangan tidak bersahabat dari Barat terhadap negara muslim, Indonesia justru dipandang sebagai negara yang dapat diterima karena bersikap moderat.
Pandangan positif tersebut, sambung dia, merupakan modal dasar bagi Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Agama untuk menyelenggarakan dialog lintas iman dan antarbudaya sejak tahun 2004.
"Indonesia membawa agenda ini secara internasional dalam rangka kerja sama bilateral regional dan global. Saat ini inisiatif diplomasi Indonesia tersebut terus berjalan setiap tahunnya," kata Aris, dikutip dari Antara.
Audiensi dengan Paus Fransiskus
Megawati berkunjung ke Vatikan dalam rangka audiensi dengan Kepala Negara Vatikan dan pemimpin tertinggi Gereja Katolik Paus Fransiskus di Istana Kepausan, Vatikan, Roma, Italia, Senin pagi (18/12), waktu setempat.
Dalam kunjungan tersebut, Megawati hadir dalam kapasitasnya sebagai salah satu anggota dewan juri Zayed Award for Human Fraternity 2024. Ia didampingi oleh Ketua DPR RI Puan Maharani dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasona Laoly.
Zayed Award for Human Fraternity sendiri merupakan penghargaan yang diberikan sejak tahun 2019, menyusul ditandatanganinya dokumen persaudaraan kemanusiaan yang ditandatangani Paus Francis dan Imam Besar Al Azhar, Ahmad Al-Tayeb.
Berikan Batik untuk Paus Fransiskus
Dalam pertemuan tersebut, Megawati Soekarnoputri juga memberikan bingkisan berupa kain batik kepada Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus usai menggelar audensi di Istana Apostolik, Vatikan.
"Oh iya memberikan batik kepada Paus Fransiskus. Saya sangat menghargai seni budaya kita," kata Megawati di sela-sela berkegiatan di Roma pada Selasa (19/12/2023), dalam keterangan persnya.
Dalam pertemuan itu, Megawati yang juga Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) tampak didampingi oleh Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, Menkumham sekaligus Ketua DPP PDIP Yasonna Laoly, Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey dan Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh Indonesia untuk Takhta Suci Vatikan, Michael Trias Kuncahyono.
Megawati menyerahkan langsung kain batik yang dibungkus dengan kotak berwarna krem kepada Paus Fransiskus. Paus pun menerima dengan sangat ramah pemberian dari Megawati itu.
Dia juga menyampaikan, pemberian batik kepada Paus Fransiskus sebagai bagian dari mengenalkan budaya Indonesia kepada dunia karena Megawati sangat menghargai karya seni dan budaya Indonesia.
Selain itu, Megawati juga menilai bahwa warisan batik perlu dipelihara dan dijaga sebab kondisi saat ini sangat mengkhawatirkan akibat masuknya budaya luar.
"Ternyata begitu banyak batik itu yang tidak terpelihara dan sangat dikhawatirkan itu akan punah. Lalu yang kedua, adalah orang-orang, karena itu adalah talenta yang luar biasa. Dan dengan berjalan-nya modernisasi, banyak anak-anak muda yang tidak menghargai, hanya tahu, ‘saya pakai batik’," kata Megawati yang menambahkan tidak semua orang bisa membuat batik dan memahami cara membuatnya.
Pertemuan Paus Fransiskus dengan Megawati dan rombongan pada Senin berlangsung sangat hangat selama kurang lebih 15 menit.
Sejumlah isu pun dibicarakan saat pertemuan Paus Fransiskus dan Megawati bersama rombongan. Mulai dari isu toleransi beragama hingga kepedulian terhadap lingkungan dan alam.
Paus Fransiskus juga menitipkan pesan kepada Megawati dan rombongan, agar nilai toleransi yang ada di Indonesia terus dijalankan dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat.
Menutup pertemuan, Paus Fransiskus juga menyerahkan dua bukunya yang terakhir yang dibubuhi dengan tanda tangan pribadi kepada Megawati dan rombongan.
Adapun, kedua buku itu yakni Buku Laudato Si dan Laudate Deum membahas bagaimana memelihara lingkungan hidup berjudul Laudato Si dan Laudate Deum. (IRN)
Baca Juga: Jokowi Kirim Karangan Bunga Anggrek Ungu Hingga Lily di HUT ke-77 Megawati
megawati soekarnoputri Kota Roma vatikan Imam Besar Al-Azhar Zayed Award for Human Fraternity paus fransiskus batik
Waka MPR Sebut Pelantikan Prabowo-Gibran Jadi Perh...
Capai Target, Pj Heru Apresiasi Pembangunan LRT Ja...
Paslon 02 di Pilgub Sulsel, Andi Sudirman-Fatmawat...
Pemerintah Tetapkan Libur Nasional dan Cuti Bersam...
Perempuan Berinisial IA yang Tewas di Hawaii Sempa...