CARITAU MAKASSAR - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) belum memutuskan secara bulat dukungannya terhadap Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo di pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Meskipun sebelumnya terang-terangan mendorong Ganjar Pranowo untuk maju di Pilpres 2023, nyatanya PSI masih menunggu Kopdarnas pada Agustus 2023 mendatang.
Baca Juga: TKN Akui Prabowo-Gibran Paling Banyak Diserang Hoaks
Di mana, PSI akan mendengar aspirasi dari kader di Sulsel, Jawa dan sebagainya.
"Nah di kita sendiri, di PSI punya proses nih, antara lain Kopdarnas yang rencananya akan diadakan 22 Agustus. Jadi kita akan tentukan dan minta masukan dari seluruh pengurus dan kader PSI yang akan diundang semuanya ke Jakarta," kata Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie di Makassar, Minggu (31/7/2023) malam.
Ia mengatakan pada akhir tahun 2022, partainya menggelar rembuk rakyat atau jajak pendapat soal sosok capres.
Dari jajak pendapat itu, kata Grace, muncul sembilan nama dan tertinggi adalah Ganjar Pranowo. Namun yang terpenting, Capres yang didukung PSI adalah orang yang mampu melanjutkan kinerja Jokowi.
"Kami rasa paling penting adalah orang yang bisa melanjutkan program Jokowi. Ibaratnya nih, Pak Jokowi selama sembilan tahun dia bangun tiang-tiang pancang. Tiang pancang ini sudah jadi sekarang, tinggal kita bangun di atasnya," katanya di Makassar, Minggu (30/7/2023) malam.
Mantan presenter TV nasional itu menyebutkan, Indonesia akan rugi besar, jika ada Capres yang tidak melanjutkan pembangunan Jokowi.
Mengingat, kata dia, pada tahun 2035 mendatang, Indonesia sudah memasuki masa emas.
"Di mana usia produktif lebih banyak daripada non produktif. Jadi sayang sekali, waktunya tidak banyak kalau orang yang meneruskan kepemimpinan selanjutnya tidak punya komitmen untuk melanjutkan di atas tiang pancang, maka kita betul-betul akan rugi dan waktu tidak akan bisa diputar kembali," ujarnya.
Saat ditanya apakah dukungan PSI bisa berubah ke Prabowo Subianto, Grace kembali menegaskan kompasnya ada di Jokowi. Pasalnya PSI ingin pembangunan dilakukan Jokowi terus dilanjutkan oleh presiden selanjutnya.
"Makanya kita dalam situasi ini menggunakan kompasnya adalah Jokowi. Karena beliau yang tentunya punya konsen sama," jelasnya.
Sementara untuk sosok cawapres, PSI ingin ada pemuda yang maju di Pilpres. Ia beralasan pemilih di Pemilu 2024 mendatang 60% adalah anak muda.
Jika sosok cawapres tetap diisi orang tua, Grace memprediksi Pilpres tidak lagi relevan bagi anak muda. Partisipasi anak muda dalam pemilu dikhawatirkan kecil.
"Tapi kalau kami berharap tongkat estafetnya juga bisa ke anak muda. Kalau kita lihat kecenderungannya anak-anak muda makin apatis sama politik, tingkat partisipasi mereka di pemilu rendah," tandasnya. (KEK)
Baca Juga: Polri Benarkan Pelaporan Connie Bakrie oleh TKN Prabowo-Gibran
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...