CARITAU JAKARTA - Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta mengaku mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar merangkul Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di tahun 2019 silam.

Anis menilai, legacy Jokowi ketika sudah tidak menjabat Presiden lagi bukan infrastruktur, melainkan konsolidasi elite politik.

Baca Juga: Jika Menang Pilpres 2024, Prabowo Janjikan Posisi Strategis untuk AHY

"Saya waktu itu usulkan ke Pak Jokowi supaya rangkul Pak Prabowo, 'legacy Bapak yang paling besar itu nanti bukan infrastruktur, tapi konsolidasi elite'. Jadi, legacy Pak Jokowi saya bilang, 'Pak, bukan infrastruktur," kata Anis.

"Tapi legacy-nya adalah rekonsiliasi politik, itu konsolidasi elite'. Nah ini terjadi," lanjutnya seperti dikutip dalam program Youtube Gaspol! pada Kamis (2/11/2023).

Anis menjelaskan, ketika Prabowo dirangkul masuk ke dalam kabinet pada 2019 lalu, itu adalah peristiwa yang luar biasa. Pasalnya, baik Prabowo dan Jokowi sama-sama menghadapi perbedaan pemikiran para pengikutnya.

"Pak Prabowo tentu kalau tengok balik ke pengikutnya pasti dia pikir, 'saya dituduh pengkhianat ini'. Pak Jokowi juga kalau dia tengok ke pengikutnya dia juga pikir, 'terus ngapain kita bertengkar selama ini, capek-capek kan. Habis itu gabung lagi'," tuturnya.

Menurutnya, rekonsiliasi antara Jokowi dan Prabowo membawa berkah bagi Indonesia. Terlebih di tahun 2020 awal, pandemi Covid-19 mulai masuk Indonesia. Dirinya tak bisa membayangkan jika Prabowo dan Jokowi masih berseberangan di momen pandemi Covid-19.

"Oposisi akan memanfaatkan Covid sebagai alat untuk menjatuhkan pemerintah, dan sangat mungkin itu terjadi," ucap Anis.

Kemudian lanjut Anis, loncat ke bulan Februari 2023. Saat itu, dirinya bertemu dengan Jokowi. Anis mengaku mengusulkan agar rekonsiliasi ini perlu dilanjutkan ke depannya. Caranya, kata dia, adalah dengan mewariskan suatu koalisi besar di Pemilu 2024.

Masalahnya, pemerintahan Jokowi sudah agak pecah saat itu, karena Nasdem telah mendeklarasikan Anies Baswedan. (DID)

Baca Juga: Pengemasan Logistik Pemilu 2024 di Bali