CARITAU MEDAN - Bakal calon presiden Partai NasDem di Pilpres 2024, Anies Baswedan, menjawab tudingan adanya politik identitas yang ditujukan kepadanya. Anies merasa heran dengan tudingan tanpa dasar tersebut.
"Bisakah ditunjukkan buktinya? Karena kalau tidak bisa ditunjukkan buktinya, itu batal demi akal sehat," kata Anies kepada awak media di Kantor DPW NasDem Sumatera Utara, Jumat (4/11/2022) malam.
Baca Juga: Bawaslu Rekomendasikan Dua TPS di Trenggalek Jatim Gelar PSU
"Jangan menilai berdasarkan persepsi, tapi kenyataan. Karena dalam pilkada siapa pun pendukungnya akan memberikan pujian yang akan didukung. Pasti di mana-mana," ucap Anies.
Mantan Mendikbud itu menuturkan tudingan politik identitas di Pilgub DKI 2017 terhadapnya, cukup dia abaikan dan biarkan dijawab dengan kinerja. Karena faktanya, tidak ada tindakan intoleran atau diskriminatif.
"Apakah 5 tahun di Jakarta intoleran? Diskriminatif? Kalau itu tidak ada, itu harus dikoreksi dengan kenyataan. Karena ini digaungkan terus menerus," tambah Anies.
Banyak diberitakan sebelumnya, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan disebut sebgai ‘Bapak Politik Identitas’ oleh beberapa tokoh yang berseberangan dengannya. Salah satunya adalah Denny Siregar.
Selain itu, Politikus sekaligus pengusaha Niluh Djelantik meninggalkan posisinya sebagai salah seorang Ketua DPP Partai NasDem usai pengumuman Anies Baswedan sebagai capres 2024.
Niluh menegaskan dirinya berseberangan dengan Anies Baswedan. Niluh menjelaskan dirinya tidak ada masalah pribadi dengan Anies. Namun dia mengaku tidak suka dengan cara kampanye Anies saat Pilkada 2017.
“Anies Baswedan berada di seberang kami, kami tidak ada masalah dengan beliau pribadi, karena pada saat beliau jadi jubir capres Pak Jokowi itu kami menyambut dengan sangat baik. Kami percaya beliau membawa pesan yang baik untuk negara ini, hingga dilantik jadi menteri, siapapun pilihan Pak Jokowi kami support,” kata Niluh kepada wartawan, Selasa (4/10).
Niluh mengaku menjadi orang yang sangat kontra dengan Anies pada Pilkada DKI 2017. Niluh bicara soal dampak polarisasi selama dan setelah Pilkada DKI 2017.
Terkait Pilpres 2024, Anies menuturkan jika masyarakat akan melihat track record apa yang sudah dikerjakan, itu adalah kenyataan. Daripada visi misi, karena itu karangan.
Karena itu, ia menegaskan, capaiannya di DKI Jakarta soal keberagaman dan toleransi punya bisa diuji rekam jejaknya..
"Lihatlah yang dikerjakan kemarin untuk melihat yang besok," tuturnya.
"Visi misi itu karangan, track record itu kenyataan. Ini tidak ringan, harus ada effort. Mari kita persatukan," pungkas Anies. (IRN)
Baca Juga: KPU Makassar Lantik 28.028 Anggota KPPS, Bertugas di 4.004 TPS
anies baswedan pemilu 2024 pilpres 2024 capres 2024 partai nasdem niluh djelantik denny siregar
Caritau Ramadan: Masjid Agung Al-Barkah Markasnya...
RSUD Taman Sari Buka Layanan Vaksin DBD, Rp1 Juta...
Pimpinan Legislator DKI Dorong Pembentukan DPRD Ti...
Pimpinan MPR Sebut Sidang Gugatan PHPU Kesempatan...
Ketua DPD RI Tawarkan Gagasan Anggota DPR juga Dii...