CARITAU SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan angka stunting di Surabaya sudah tersisa 255 anak, dengan 47 kelurahan sudah zero stunting aktif serta 5 puskesmas juga sudah zero stunting aktif.
“Semoga ini terus turun. 255 anak ini memang penyembuhannya agak sulit kaerna dia memiliki penyakit bawaan, seperti Hidrosefalus dan penyakit bawaan lainnya,” kata Wali Kota Eri di Surabaya, Sabtu (16/3/2024).
Cak Eri, sapaan akrab Wali Kota Surabaya menjelaskan, selain mereka memiliki penyakit bawaan, ternyata mereka ini bukan asli Surabaya, namun sudah masuk ke Surabaya dan sudah ber-KTP Surabaya, sehingga tidak boleh tidak harus diberikan intervensi juga.
Oleh karena itu, untuk menyelesaikan anak stunting yang tersisa itu, pemkot akan menyembuhkan penyakitnya dulu atau minimal dieliminir dampak-dampaknya. Setelah itu, baru bisa bergerak menuju berat badannya dan tinggi badannya bisa dinaikkan.
“Sebenarnya sulit kalau sudah ada penyakit bawaan seperti jantung, tapi nanti kita akan berusaha untuk meng-eliminir penyakit bawaannya dulu supaya tidak berdampak sangat besar, sehingga nanti berat badannya dan tinggi badannya bisa diupayakan naik,” katanya.
Di samping itu, untuk menjaga kondisi anak-anak yang sudah keluar dari stunting dan supaya tidak ada penambahan stunting lagi, maka pihaknya melakukan pencegahan dan penanganan dari hulu hingga hilir. Salah satunya dengan memberikan zat besi kepada anak-anak perempuan yang sudah menstruasi.
“Jadi, kita berharap tidak ada lagi penambahan kasusnya supaya kita bisa berkonsentrasi kepada 255 anak yang masih stunting,” ujarnya.
Wali Kota Eri juga menjelaskan bahwa pada akhir tahun lalu, ada 30 kelurahan dan 3 puskesmas yang sudah zero stunting. Kemudian pada hari ini ada tambahan 17 kelurahan dan 2 puskesmas yang nol kasus. Alhasil, 17 lurah dan 2 kepala puskesmas itu diberikan penghargaan oleh Wali Kota Eri.
“Jadi, total sudah ada 47 kelurahan dan 5 puskesmas yang zero stunting. Kelurahan yang lain ayo kerja terus. Kita turun dengan niatan ibadah untuk menurunkan angka stunting. Saya yakin perjuangan teman-teman tidak akan pernah sia-sia,” tegas Cak Eri saat rembuk stunting tahun 2024 di Graha Sawunggaling Komplek Gedung Pemkot Surabaya, pada Rabu (6/3/2024).
Wali Kota Surabaya juga menyampaikan terimakasih kepada lurah dan camat yang telah membantu Perangkat Daerah (PD) dalam menurunkan angka stunting. Bahkan, ia juga menyampaikan terimakasih kepada seluruh perguruan tinggi di Surabaya yang telah berkomitmen untuk bersama-sama menurunkan angka stunting.
“Saya matur nuwun (terimakasih) kepada seluruh perguruan tinggi, karena penurunan stunting ini kami lakukan juga dengan para dokter-dokter dan fakultas kesehatan di Surabaya. Kita berkolaborasi untuk bersama-sama menurunkan angka stunting demi mencetak generasi emas bebas stunting,” ujar Cak Eri. (HAP)
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...