CARITAU SEOUL - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menyebut Korea Selatan sebagai ‘musuh utama’ negaranya. Ia juga mengatakan, bahwa dirinya tidak berniat menghindari perang Hal tersebut disampaikannya melalui media pemerintahan Korea Utara pada Rabu (10/1/2024).
Kim juga mengancam akan memusnahkan Korea Selatan jika negara tersebut berupaya menggunakan kekerasan terhadap Korea Utara, saat ia memeriksa pabrik-pabrik amunisi besar, Senin dan Selasa, demikian menurut Kantor Berita Korea Utara (KCNA).
"Diperkirakan ROK adalah musuh utama kami," katanya Kim sambil menambahkan bahwa apa yang harus diprioritaskan oleh DPRK dalam hubungan dengan negara yang bermusuhan itu.
Ia menegaskan, hal pertama yang dilakukannya adalah meningkatkan kemampuan militer untuk pertahanan diri dan pencegah perang nuklir. Kim menggunakan akronim nama resmi Korsel (ROK) dan Korut (DPRK).
Kim menegaskan bahwa dia tidak akan memulai perang secara sepihak namun juga tidak mempunyai niat untuk menghindari perang.
"Jika Korsel berupaya untuk menggunakan angkatan bersenjata melawan DPRK atau mengancam kedaulatan dan keamanannya dan peluang seperti itu datang, kami tidak akan ragu untuk memusnahkan ROK dengan mengerahkan segala cara dan kekuatan yang ada di tangan kami," kata Kim dikutip dari KCNA.
Baca Juga: Bersebelahan dengan Mingyu SEVENTEEN, Shenina Cinnamon Fokus Ngobrol dengan Angga Yunanda
Kim juga menyatakan kepuasannya atas penempatan senjata dan peralatan jenis baru di pabrik-pabrik tersebut dan memerintahkan mereka untuk lebih meningkatkan kesiapan perang negaranya, lapor KCNA.
Pernyataan Kim muncul setelah dia menyebut hubungan antar-Korea sebagai dua negara yang saling bermusuhan. Ia mengatakan bahwa tidak ada gunanya mengupayakan rekonsiliasi dan unifikasi dengan Korsel dalam pertemuan penting partai pada akhir tahun.
Pyongyang sejak itu meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea, menembakkan ratusan peluru artileri dari pantai baratnya ke zona penyangga maritim di dekat Garis Batas Utara yang merupakan perbatasan maritim de facto di Laut Kuning, antara Jumat dan Minggu.
Pada Senin (8/1/2024), dilansir dari laporan Antara, militer Korsel mengatakan akan melanjutkan penembakan artileri dan latihan di dekat perbatasan laut dan darat, mencatat bahwa penembakan yang dilakukan Pyongyang baru-baru ini menghapuskan zona di mana tembakan langsung dan latihan skala besar dilarang. (IRN)
Baca Juga: Aden Wong, Suami dari WNA Korea yang Selingkuh dengan Tisya Erni Mundur dari Jabatan
Kim Jong-un Unifikasi Korea semenanjung korea laut kuning Perseteruan Semenanjung Korea korea utara korea selatan
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...