CARITAU JAKARTA - Politisi Gerindra Ahmad Dhani mengakui jumlah pemilih Partai Gerindra dan Prabowo Subianto pada kontestasi politik 2024 mendatang, akan berkurang.

Menurutnya, saat di Pilpres 2019 lalu, Partai Gerindra meraup 17 juta suara, sedangkan yang memilih Prabowo hampir 70 juta. Dari 70 juta, dirinya meyakini pemilih Prabowo berkurang 50 juta.

Baca Juga: Sidang Perdana Perselisihan Hasil Pilpres 2024

"Artinya 50 juta itu enggak memilih Gerindra. Nah, yang 50 juta ini larinya ke mana?" kata Ahmad Dhani di kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored.

Pernyataan Dhani ini seolah sejalan dengan pengakuan barisan emak-emak yang mengaku pernah menjadi pendukung Prabowo, tetapi kini sudah tidak berkenan mengulanginya lagi.
 

Terkait hal itu, pentolah Dewa19 tersebut memgingatkan pentingnya komunikasi politik. Seperti diketahui, Dhani telah bergabung dengan Partai Gerindra dan merupakan salah satu sosok pendukung Prabowo.

Meski demikian, Dhani mengatakan, terdapat beberapa hal yang seharusnya dapat diperbaiki oleh sosok yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan itu.

Menurut Dhani, salah satu hal yang sangat ia soroti adalah komunikasi politik Prabowo, terutama dalam kaitannya dengan umat Islam. Kurang maksimalnya komunikasi membuat umat Islam yang dulu memilih Prabowo kini beralih kepada Anies Baswedan.

"Saya akan ngomong bahwa Pak Prabowo ini kurang perfect dalam komunikasi politik. Misalnya, saat pertama bergabung dengan pemerintahan Jokowi, harusnya komunikasinya lebih baik," ujar Dhani.

"Sehingga Pak Prabowo tidak ditinggal oleh umat seperti saat ini karena sekarang umat Islam larinya ke Anies Baswedan semua kan," lanjutnya.

Dirinya juga mengungkapkan bahwa jika dirinya tidak menghabiskan waktu di penjara, ia akan ikut membantu upaya komunikasi Prabowo dalam menjangkau para pendukungnya.
 

"Jadi seandainya waktu itu saya enggak dipenjara, saya berharap komunikasinya bisa lebih baik," tutur Dhani. "Jangan sampai Pak Prabowo ditinggal oleh konstituen, harusnya komunikasinya bisa lebih baik." (DID)

Baca Juga: KPU Ungkap Ada 35 Orang Petugas Badan Ad Hoc Meninggal Dunia dan 3.909 Sakit