CARITAU JAKARTA – Kepolisian Kamboja telah membebaskan 55 dari 60 warga negara Indonesia (WNI) yang disekap oleh perusahaan investasi palsu di Sihanoukville, Kamboja.
"Saat ini sebanyak 55 WNI telah dibebaskan oleh Kepolisian Kamboja," ujar Brigjen Pol Ahmad Ramadhan, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (30/7/2022).
Baca Juga: Prabowo: Aku Harus Latihan Debat, Takut Dikasih Nilai Rendah Lagi
Adapun 55 WNI terdiri 47 pria dan delapan wanita.
"55 WNI masih dalam pemeriksaan Kepolisian Sihanoukvile Kamboja," katanya.
Berigjen Ramadhan mengungkapkan, seluruh WNI yang telah dibebaskan bakal dipindahkan ke Ibu Kota Kamboja Phnom Penh.
"Kemungkinan besok (Minggu, 31 Juli) akan digeser ke Phnom Penh," terangnya.
Pada upaya pembebasan 60 WNI yang disekap, Polri melalui atasenya di Kamboja telah melakukan koordinasi langsung dengan Atase Pertahanan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kamboja Kolonel Rizal.
Jumlah WNI yang disekap awalnya 53 orang, namun dari hasil koordinasi yang dilakukan bertambah menjadi 60 orang.
Keberadaan 60 WNI terlacak berada di lokasi Phum 1, Preah Sihanouk, Kamboja dengan titik koordinat 10°37'33.0"N 103°30'08.7”E.
Kasus ini mengemuka dari aduan seorang warganet dengan akun @angelinahui97 kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah mengenai penyekapan terhadap 54 WNI di Kamboja
Melalui unggahan itu, dirinya meminta tolong kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo untuk segera dibantu. Ganjar langsung memerintahkan Disnakertrans Provinsi Jateng menindaklanjuti laporan tersebut.(HAP)
Baca Juga: Di Hadapan Ganjar, Rocky Gerung Sebut Ditersangkakan PDIP
kepolisian kamboja membebaskan 55 dari 60 warga negara indonesia (wni) yang disekap perusahaan investasi palsu di sihanoukville kamboja ganjar pranowo
KNKT Evakuasi Puing Pesawat Jatuh Cessna ke Bandar...
Tiga Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD Dibawa ke...
Kemenhub: Pesawat Jatuh di BSD Jenis Cessna 2006 B...
Evakuasi Tiga Korban, Tim SAR Potong Badan Pesawat...
Slamet Rahardjo: Sebelum Salim Said Datang, Dunia...