CARITAU SURABAYA – Tim Peneliti dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil menciptakan robot ‘IMAN’ yang bisa menghancurkan sampah plastik di laut, yang mengantarkan mereka menyabet medali emas pada kategori waste treatment pada International Applied Science Project Olympiad (I2ASPO) yang diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA).
Tim yang diketuai oleh Farhan Fadlurrahman Sutrisno itu menciptakan inovasi Integrated Machinery Plastic Waste Cleanser (IMAN) dilatarbelakangi dari permasalahan tingginya sampah plastik yang mencemari perairan Indonesia.
“IMAN merupakan robot pencari dan penghancur sampah plastik di lautan yang dirancang terintegrasi oleh internet of things (IoT),” jelas mahasiswa Departemen Teknik Mesin ITS, Senin (20/12/2021).
Farhan dan keempat rekannya, yaitu Zara Ismi Nuraini (Departemen Teknik Mesin), Epindonta Ginting (Departemen Teknik Mesin), Yohanes Maruli Arga Septianus (Departemen Teknik Material), dan Muhammad Zainal Afandi Loleh (Departemen Teknik Kimia) berharap bahwa inovasi timnya mampu direalisasikan untuk menyelesaikan permasalahan sampah di lautan Indonesia.
“IMAN dapat memudahkan dekomposisi sampah plastik tanpa harus dikumpulkan dan dipindahkan ke suatu tempat,” terang pemuda kelahiran Depok tahun 2002 ini.
Selain Farhan dkk, ITS juga berhasil membawa pulang satu medali emas dan satu medali perunggu tambahan di I2ASPO.
Kompetisi tingkat internasional ini diikuti oleh 280 tim dari 14 negara. IYSA bekerja sama dengan Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD) ITS menyelenggarakan kompetisi ini guna mengasah kemampuan pelajar Indonesia untuk menginovasikan produk yang dapat digunakan oleh masyarakat luas dan dapat berkontribusi menyelesaikan beberapa permasalahan di Indonesia.
Tim yang juga berhasil meraih medali emas pada kategori IoT and Its Applications ialah tim yang diketuai oleh Stella Aldora bersama keempat rekannya, Ilham Wahyu (Departemen Teknik Elektro), Maulana Yoga Pratama (Departemen Teknik Sistem dan Industri), Muhammad Dzakwan Nabil (Departemen Teknik Mesin), dan Farhan Dzikriansyah (Departemen Teknik Mesin) membawa inovasi Hydroponic Technology for Optimal Cultivation (HEROIC).
“Produk berbasis teknologi ini ditujukan untuk mengintegrasikan sistem budidaya ikan serta budidaya tanaman hidroponik,” tutur mahasiswa Departemen Teknik Sistem dan Industri ITS ini.
Mewakili tim Bramunastya ITS, Stella menjelaskan bahwa HEROIC memanfaatkan zat amoniak hasil buangan ikan yang disalurkan menjadi nutrisi untuk tanaman hidroponik, di mana penyaluran dilakukan secara otomatis dengan kontrol melalui aplikasi smartphone.
“Harapannya, teknologi ini mampu diimplementasikan untuk menjawab permasalahan sistem akuaponik di Indonesia,” ujar mahasiswi angkatan 2020 ini.
Pada kesempatan yang sama, salah satu tim ITS juga berhasil menyabet medali perunggu pada kategori Energi. Tim yang diketuai oleh Qurratul Ain Farahiyah ini mengangkat inovasi pemrosesan limbah jerami padi menggunakan bakteri pada lumpur lapindo menjadi energi listrik melalui metode Microbial Fuel Cell (MFC).
“Limbah jerami di Indonesia belum dimanfaatkan maksimal, padahal berpotensi untuk dikembangkan sebagai energi terbarukan,” ungkap mahasiswa Departemen Teknik Kimia ITS yang akrab disapa Fara ini.
Bersama keempat anggota timnya, yakni Akbar Krisna Wandana (Departemen Teknik Instrumentasi), Cherish Global Etnic (Departemen Teknik Kimia), Dwi Mayasari (Departemen Teknik Kimia), dan Ramadhita Putra Purnomo (Departemen Teknik Kimia), Fara berharap ide yang diinovasikan timnya dapat diteliti lebih lanjut. Sehingga diharapkan juga mampu menyelesaikan permasalahan energi ekonomis dan ramah lingkungan di Indonesia. (HAP)
Viral! Video Oknum Relawan Paslon Kotabaru 02 H Fa...
Perkuat Pengamanan Pilkada DKI Jakarta, Pj Teguh B...
Pj Teguh Pastikan Komitmen Forkopimda Sukseskan Pi...
Stiker Pilkada Jakarta 2024 Tuai Protes PDIP, Ini...
PT KAI Lakukan Perawatan Rel Jelang Libur Nataru 2...