CARITAU PADANG - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumatera Barat menyoroti maraknya penambangan emas secara ilegal di Pasaman Barat. Pasalnya, aktivitas tersebut bisa memicu bencana ekologi di kabupaten itu pada masa mendatang.
"Penambangan emas ilegal bisa menyebabkan banjir bandang, rusaknya ekosistem sungai, air keruh, kerusakan fisik sungai, hingga pencemaran zat berbahaya," kata Wengki Purwanto selaku Direktur Walhi, Kamis (6/10/2022).
Baca Juga: Tambang Timah Ilegal Picu Meningkatnya Konflik Buaya dan Manusia di Babel
Lanjutnya, selain menyebabkan kerusakan lingkungan, kegiatan penambangan emas secara ilegal memicu keresahan dalam masyarakat dan bisa mendatangkan konflik.
Untuk itu, Wengky mendesak aparat kepolisian untuk berani menindak pada pemodal maupun pelaku penambangan emas ilegal.
“Timbulnya keresahan publik saat ini seharusnya menjadi momentum Polri menunjukkan citranya bersih dengan melakukan tindak tegas terhadap aktivitas yang merusak lingkungan. Terlebih aktivitas tersebut tak berizin,” pungkas dia.
Ia menegaskan, polisi berhak menyita seluruh alat berat yang digunakan aktivitas tersebut, serta menelusuri orang-orang yang terlibat dalam kegiatan tambang emas ilegal.
"Kita sejatinya tidak ingin sering mendengar aktivitas tambang itu, demi kebutuhan masyarakat yang kesulitan ekonomi hari ini. Masyarakat kecil selalu dijadikan tameng. Sementara penikmat besar dari tambang itu justru tidak pernah muncul ke permukaan," kata dia dikutip Antara.
Sementara itu, Kepala Departemen Advokasi Eksekutif Nasional Walhi Sumbar Zenzi Suhadi mengatakan bahwa pihaknya sedang membahas langkah-langkah untuk mengatasi masalah penambangan emas secara ilegal di wilayah Pasaman Barat.
Aktivitas penambangan emas yang diduga illegal tersebut saat ini, kata Zenzi, marak terjadi di daerah Astra Muaro Kiawai di Kecamatan Gunung Tuleh sampai daerah Rimbo Canduang di Kecamatan Pasaman.
Diketahui, sekitar 30 sampai 40 alat berat dioperasikan dalam kegiatan penambangan emas yang berlangsung di tepi sungai di daerah tersebut. Akibat kegiatan penambangan itu, air Batang Pasaman menjadi keruh dan rusak. (RMA)
Baca Juga: Keluarga Ismail Bolong Diperiksa Penyidik Polri Hari Ini
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024