CARITAU QATAR – Kapten Timnas Belanda, Virgil Van Dijk turut mengkritik keras pihak penyelenggara ataupun tuan rumah Qatar terkait penyelenggaraan Piala Dunia 2022 yang penuh kontroversial.
Bek Liverpool itu menegaskan bahwa sebagian besar pemain 'tidak buta atau tuli' melihat nasib imigran dan pekerja di Negara Teluk Arab tersebut.
Baca Juga: Klopp Ingin The Reds Berikan Kemenagan saat Menjamu Burnley di Anfield
Seperti yang diketahui, muncul berbagai kritikan dari masyarakat maupun komunitas penegakkan HAM di seluruh dunia melihat Qatar dalam mempersiapkan Piala Dunia. Pasalnya, kaum pekerja sama sekali tak diperlakuan dengan manusiawi seperti bekerja di bawah suhu yang ekstrim, dibayar dengan upah rendah, hingga ribuan migran dan pekerja dilaporkan tewas.
Untuk itu, Van Dijk menaruh prihatin akan nasib pekerja dan migran tersebut. Seusai Timnas Belanda latihan, dia bersama rekan-rekan lainnya menghampiri sekitar 20 pekerja di Doha, sembari memberi tanda tangan dan bermain sepak bola dengan mereka.
"Itu adalah hal yang kita semua inginkan sebagai sebuah kelompok. Itulah mengapa kami memulai proses ini dan senang bertemu dengan mereka serta agak mengenal mereka. Anda tak punya waktu banyak, tetapi Anda melewatkan percakapan kecil dan itu memberikan energi kepada kami karena mereka sangat positif untuk bertemu dengan kami. Persis sama dengan kami," ucap Van Dijk, dikutip AFP, Jumat (18/11/2022).
Piala Dunia Qatar mengundang kritikan, dimulai dari persiapan dan penyelenggaraan. Baru-baru ini, beredar banyak aturan yang konservatif seperti pembatasan aktivitas perempuan, hingga pelarangan LGBT berkembang selama perhelatan kompetisi tersebut.
Berdasarkan laporan yang berkembang dari Media dan Kelompok HAM, ditemukan bahwa ada ribuan pekerja mungkin tewas di lokasi-lokasi pembangunan infrastruktur. Pemerintah menyebut klaim itu "keterlaluan dan ofensif", dan mengatakan sedang mempertimbangkan langkah "hukum" demi mempertahankan martabat negara itu.
"Jelas kami tidak buta, kami tidak tuli. Kami melihat semua channel berita mengatakan begitu banyak hal terjadi di sini, jadi bagi kami ada baiknya untuk mengutarakan pendapat sendiri." ungkap Bek berusia 29 tahun itu.
Selain itu, Federasi Sepak Bola Belanda berencana melelang kaus yang akan dikenakan tim dalam Piala Dunia ini yang hasilnya hasilnya akan disalurkan untuk ‘memperbaiki situasi pekerja migran di Qatar’.
"Kita harus tergantung kepada diri kita sendiri dan bertemu orang-orang. Memang tak mudah karena pada akhirnya ini semua tentang bermain sepak bola. Bagi kami itu hal besar dan poin besar untuk bertemu dengan mereka." tutup Van Dijk. (RMA)
Baca Juga: 'Dansa Terakhir' Jurgen Klopp di Anfield dan Patah Hati Para Kopites
virgil van dijk nasib pekerja migran di qatar pelanggaran ham di qatar
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024