CARITAU JAKARTA - Pemberian insentif untuk pembelian kendaraan listrik dinilai sangat penting untuk menumbuhkan ekosistem kendaraan listrik. Hal tersebut diungkapkan Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita.

Agus mengatakan, Indonesia telah belajar dari negara-negara yang memiliki ekosistem kendaraan listrik dengan progres yang baik.

Baca Juga: Produksi 3 Juta Unit, Pabrik Molis Yadea di Karawang Serap Lebih 3.000 Pekerja

"Contohnya negara-negara di Eropa, kenapa mereka lebih maju karena memang pemerintahnya memberikan insentif, dan kalau kita liat juga China juga berikan insentif dan negara yang sebetulnya menjadi kompetitor kita Thailand juga memberikan insentif," kata Agus dalam keterangaannya yang diterima, Kamis (15/12/2022).

Untuk itu, lanjut Agus, pemerintah akan memberikan insentif sebesar Rp80 juta untuk pembelian mobil listrik dan Rp8 juta untuk pembelian motor listrik.

"Jumlah dari subsidinya ini akan kami hitung, tapi kira-kira untuk pembelian mobil listrik akan diberikan insentif sebesar Rp80 juta, untuk pembelian mobil listrik berbasis hybrid akan diberikan insentif Rp40 juta," ujar dia.

Agus merinci bahwa insentif untuk pembelian motor listrik yang baru sebesar Rp8 juta, sedangkan insentif untuk motor konversi menjadi motor listrik sebesar Rp5 juta. Dia menekankan bahwa insentif diberikan kepada pembeli mobil atau motor listrik dari produsen yang memiliki pabrik di Indonesia.

"Pemerintah sekarang sedang dalam tahap finalisasi menghitung untuk memberikan insentif terhadap pembelian mobil dan motor listrik. Insentif akan diberikan kepada pembeli yg membeli mobil atau motor listrik yang mempunyai pabrik di di Indonesia," ujarnya.

Agus mengatakan berbagai negara memang memberikan insentif dengan bentuk kebijakan yang berbeda-beda. Pemerintah Indonesia memberikan insentif agar penggunaan kendaraan mobil dan motor listrik dapat bertumbuh cepat. (DID)

Baca Juga: Kembangkan Kendaraan Listrik, Menperin Jajaki Kerja Sama dengan Vietnam