CARITAU JAKARTA – Motor listrik terbaru dari Polytron, Fox-S  diformulasikan untuk orang-orang yang tidak terlalu aktif dalam menggunakan kendaraan roda dua.

Commercial Director dari Polytron, Tekno Wibowo mengatakan segmentasi dari motor listrik ini, adalah orang-orang yang hanya menggunakan kendaraan untuk keperluan secukupnya.

“Motor ini hadir untuk konsumen yang sedikit berbeda (dengan Fox-R), dimana kebutuhan sehari-harinya tidak sampai 70 km atau pengendara yang hanya untuk mengantar sekolah atau hanya sekedar ke pasar,” kata Tekno di PIK 2, Jakarta Utara, Senin (8/1/2024).

Meski begitu, kendaraan yang masih menggunakan platform yang sama dengan pendahulunya itu bisa digas hingga kecepatan 80 km/jam dengan jarak tempuh hingga 70 km.

Dengan harga yang bersahabat dan pendekatan 'go green' yang mendukung zero emisi, efisiensi waktu, serta pemanfaatan sumber daya energi listrik, Fox-S tetap mengusung konsep sewa baterai dengan biaya terjangkau sebesar Rp125 ribu per bulan.

"Sewa baterai pada Fox-S merupakan implementasi pemanfaatan energi dan material yang bertujuan mengurangi limbah baterai. Dikarenakan baterai rentan mengalami kerusakan dan degradasi maka resiko tersebut akan diambil alih oleh Polytron,” jelas Tekno.

 Oleh karena itu, pihak Polytron mentargetkan bahwa kendaraan ini akan bisa mendapatkan hasil yang jauh berbeda dengan Polytron Fox-R sebelumnya yang hanya berkisar 6.000 sepanjang 2023.

Pada tahun ini, Polytron Indonesia mematok target bahwa produksi kendaraannya akan mencapai 4.000 unit dalam satu tahun. Dimana persentase terbesarnya akan dialihkan ke kendaraan terbaru mereka yakni Fox-S sebesar 55 persen dan Fox-R sebanyak 45 persen.

Polytron Fox-S hadir dengan harga mencapai Rp16 juta sebelum mendapat insentif dari pemerintah ketika insentif sudah diterima, kendaraan listrik ini memiliki harga sekitar Rp9 juta off the road.

Sedangkan pengirimannya mulai dilakukan pada Februari 2024. “Kami sudah buka pemesanan dan akan kita mulai delivery pada Februari mendatang,” kata Tekno Wibowo. (HAP)