CARITAU YERUSALEM - Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, menyerukan ‘penghancuran total’ Kota Rafah, Deir al-Balah, dan Khan Younis di Jalur Gaza.
“Kita baca: Saya mengejar musuh-musuh saya dan menakuti mereka, saya tidak akan mundur sampai mereka musnah,” kata Smotrich yang juga pemimpin Partai Religius Zionisme, mengutip ayat kitab Taurat, melalui video yang beredar di media sosial, Selasa (1/5/2024).
"Tidak ada pekerjaan setengah-setengah; Rafah, Deir al-Balah, dan Khan Younis - penghancuran total," tambahnya.
Seruannya muncul di tengah laporan mengenai kemungkinan tercapainya perjanjian gencatan senjata antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza.
Padahal di wilayah kantong Palestina itu, lebih dari 34.500 warga tewas dan ribuan lainnya terluka akibat serangan brutal Israel sejak Oktober 2023.
“Ini tidak masuk akal, kita sedang bernegosiasi dengan pihak yang seharusnya sudah lama punah,” kata Smotrich.
Menteri dari kubu sayap kanan itu juga menyerukan untuk menyerang kelompok Hizbullah Lebanon.
“Kemudian, dengan izin Tuhan, untuk melenyapkan kejahatan Hizbullah di utara, dengan izin Tuhan, untuk menyampaikan pesan nyata, bahwa siapa pun yang melakukan kejahatan terhadap orang-orang Yahudi, seperti yang dilakukan orang-orang jahat ini terhadap kita, akan dihancurkan, akan dimusnahkan, dan itu akan bergema beberapa dekade ke depan,” katanya.
Dia meminta PM Benjamin Netanyahu untuk tidak tunduk pada tekanan untuk mengakhiri perang di Gaza.
“Ada surat perintah penangkapan di Den Haag (ICJ), ada tekanan Amerika, ada ketakutan akan sanksi, ada protes, dan ada berbagai perhitungan, dan kalian harus mengatakan kepada perdana menteri kalian: Semoga situasi Anda tidak lebih buruk daripada mereka.”
Menurut PBB, lebih dari enam bulan setelah Israel melancarkan perang, sebagian besar wilayah Gaza hancur dan 85% penduduknya mengungsi di tengah kondisi kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang menyengsarakan.
Padahal sebenarnya di Mahkamah Internasional, Israel seperti dilansir Antara, sudah dituduh melakukan genosida. Putusan sela pengadilan itu pada Januari 2024, memerintahkan Israel berhenti melakukan genosida dan mengambil tindakan yang menjamin pengiriman bantuan kemanusiaan diterima oleh warga sipil di Gaza. (BON)
Masuk Minggu Tenang, Pj Teguh Pastikan Jakarta Ber...
Cawagub 02 Fatmawati Dua Bulan Keliling 24 Kabupat...
Kampanye Akbar 02 Andalan Hati, Panglima Dozer: Su...
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...