CARITAU JAKARTA – Thiago Alcantara masih diragukan akan bermain pada final UCL dini hari nanti (28/5/2022). Ia tetap dibawa oleh Klopp ke Paris. Ikut berlatih dengan tim dengan materi terpisah.
Pertandingan terakhirnya di Premier League harus diselesaikan lebih cepat. Pada pertandingan ke-38 Liverpool melawan Wolverhampton Wanderers minggu lalu di Anfield, Thiago hanya bermain 45 menit pertama.
Baca Juga: Dipermalukan Real Madrid, Jurgen Klopp: Kami Harus Bangkit Secepatnya
Thiago mengalami cedera hamstring. Posterior paha bagian belakangnya musti mangalah dengan determinasi dan tensi pertandingan di laga terakhir Premier League, di mana Liverpool masih harus berjuang untuk perebutan gelar juara selangkah di belakang Manchester City. Sementara pada babak pertama, Liverpool harus mengejar ketertinggalan satu gol cepat yang dicetak oleh Wolverhampton.
Gelar Premier League memang telah melayang ke Manchester City, karena mereka berhasil menutup pertandingan terakhir dengan kemenangan. Liverpool harus puas di posisi kedua berjarak satu poin dengan The Citizens.
Liverpool tak kehilangan ambisi. Final UCL akan dilakoni sepekan kemudian melawan Real Madrid. Partai final yang memuat misi ganda, gelar juara sekaligus membalaskan dendam kepada Real Madrid yang mengalahkan mereka di final UCL empat tahun lalu. Kemudian menutup musim terambisius sepanjang sejarah klub, karena berpeluang menjadi juara hingga pertandingan terakhir di empat kompetisi resmi yang dijalani.
Sayang sejumput kekhawatiran muncul kala Thiago harus menepi ke ruang perawatan. Ini adalah musim yang baik bagi Thiago. Sayangnya kebugaranya bermasalah. Ia rutin masuk ke ruang perawatan akibat cedera. Walaupun dalam waktu singkat.
Kedatangan Thiago ke Liverpool adalah pembuktian bagi Klopp dan bagi Thiago sendiri. Klopp mendatangkan Thiago dari Bayern Munich ke Liverpool karena sadar bahwa ia bisa menciptakan ‘mesin’ di lini tengah. Yang siap berlari kapan saja merebut bola dan melakukan serangan secepatnya. Liverpool tidak memiliki gelandang yang mampu mendikte, mendominasi, dan mengatur permainan di lini tengah.
Sementara Thiago hendak membuktikan gaya dan kualitas permainannya cocok di Premier League dan skema permainan Liverpool di bawah Klopp yang atraktif dan bertenaga. Walau tergolong gagal pada musim pertama karena badai cedera, musim ini Thiago benar-benar menunjukkan kualitasnya.
Di kakinya, sepakbola bukan semata soal taktik dan permainan. Namun sepakbola berubah menjadi seni. Sesuatu yang janggal terlihat di sepakbola Inggris, apalagi taktik Jurgen Klopp yang mengandalkan determinasi dan kecepatan.
Thiago tidak banyak men-dribble bola melewati lawan. Kita mungkin merasa, apabila di kakinya tempo permainan mungkin akan melambat. Namun di sanalah seni sepakbola akan dimulai. Thiago melakukannya hanya dengan melakukan operan pendek atau panjang.
Operan atau umpannya begitu indah. Untuk sekelas premier league bahkan dalam sepakbola modern, operan atau umpan mendatar yang mampu membelah lini permainan lawan yang berasal dari bidang tengah lapangan ke bidang tengah lini pertahanan lawan adalah hal yang sulit dilakukan dan diterima. Sementara Thiago melakukan itu berulang kali. Bahkan dari jarak yang tidak masuk akal.
Sebagai produk la masia yang tumbuh di bawah asuhan Guardiola dan bimbingan Xavi, Iniesta, bersama dengan Sergio Busquets, kemampuan Thiago berada pada kelas yang layak disejajarkan dengan nama-nama tersebut.
Thiago menjadi spesial mungkin karena ia menjadi satu-satunya di Premier League yang menambahkan seni dalam permainannya. Apalagi menjadi kunci permainan dalam tim yang paling menghibur dalam beberapa tahun terakhir.
Sayangnya, Liverpool, penggemar dan penikmat sepakbola hanya bisa berharap Thiago dapat bermain pada pertandingan final nanti. Final UCL memang pertandingan klub terakbar di Eropa bahkan seantero jagad raya. Hanya saja, apabila Thiago tidak bermain, kita mungkin hanya mendapatkan kegemerlapan partai finalnya saja. Tetapi tidak dengan seninya apabila tidak ada Thiago di atas lapangan. Thiago tidak hanya bermain, namun juga memberikan kebahagian kepada setiap orang yang menyaksikan ia bermain. *
Baca Juga: Jelang Lawan Real Madrid, Jurgen Klopp: Mari Kita Lihat Siapa yang Lolos Nantinya
thiago alcantara liverpool vs real madrid thiago diragukan tampil di final liga champions
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024