CARITAU JAKARTA - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasional Demokrasi (Nasdem) Willy Aditya menganggapi pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjend) PDIP, Hasto Kristiyanto ikhwal partainya enggan berkoalisi dengan partai yang doyan impor.
Pernyataan itu disinyalir merupakan bentuk sindiran kepada Partai Nasdem.
Baca Juga: Dissenting Opinion Saldi Isra: Seharusnya MK Perintahkan Pemungutan Suara Ulang
Willy mengaku sangat menyayangkan pernyataan Sekjend PDIP tersebut. Ia mengatakan, sebagai partai yang selalu menarasikan gotong royong seharusnya pernyataan itu tidak diungkapkan Hasto mengingat dapat menebar permusuhan.
Selain menebar permusuhan, menurut Willy, pernyataan yang disampaikan Hasto dalam beberapa waktu lalu itu juga akan berdampak menimbulkan pihak lain enggan untuk berteman dengan PDIP.
"Katanya kita gotong royong, kalau gotong royong terus menebar narasi permusuhan siapa yang menggigit cabe dia yang kepedasanlah. Nanti jangan-jangan gak ada yang mau berkawan ama dia," kata Willy kepada awak media, Sabtu (4/2/2023).
Dalam kesempatanya, Willy menegaskan, bahwa hidup didunia ini tidak boleh arogan. Terlebih sebagai partai yang selalu menarasikan gotong royong, seharusnya PDIP dapat menjadi partai penyejuk dalam rangka mewujudkan kerjasama membangun Indonesia.
Willy pun juga turut menyinggung sikap Hasto yang dinilainya arogan. Ia mengatakan, sebagai partai yang menganut prinsip soekarnois PDIP harusnya dapat membangun kerjasama bukan malah menebar permusuhan.
"Gak boleh kita di dunia ini arogan-arogan. Kalau kita sepakat dengan gotong royong, ya kurang lebih itu kita harus bersama-sama nah itu baru soekarnois. Kalau kaya gitu ya gimana si masa permusuhan terus," tandas Willy.
Diketahui sebelumnya, Hasto menyebut PDIP tidak akan khawatir ketinggalan gerbong untuk berkoalisi dengan partai-partai lain. Pernyataan itu disampaikan mengingat sejumlah partai politik saat ini mulai melakukan penjajakan dalam rangka membangun kerjasama partai berkoalisi menjelang kontestas pemilu 2024.
Dalam keteranganya, Hasto menyebut bahwa PDIP saat ini masih mempertimbangkan sebuah momentum untuk membangun koalisi. Hal itu menurut Hasto, dalam membangun koalisi PDIP juga ingin melihat kesamaan ideologi, platform program perjuangan, serta gagasan-gagasan masa depan.
Hasto pun menyebut partainya sungkan untuk berkoalisi dengan partai yang suka impor. Hal itu disinyalir merupakan sindiran untuk Nasdem. Ia juga menyebut bahwa partai yang dinahkodai oleh Megawati Soekarnoputri itu lebih memilih kerjasama dengan partai yang memiliki sudut pandang dan ideologi yang sama.
“Kalau terhadap partai yang sukanya impor, ini nggak cocok buat PDIP. Kita lebih cenderung bekerja sama dengan partai yang memiliki kesamaan ideologi dan platform serta agenda bagi masa depan tersebut,” kata Hasto di Sekolah Partai PDIP, Jumat, 3 Februari 2023. (GIB)
Baca Juga: Cawapres Gibran: Produk UMKM Dalam Negeri Tak Boleh Kalah dari China
nasdem partai doyan impor pdip tebar permusuhan pilpres 2024
Cara Upgrade Skill Gaming dengan Samsung Galaxy A1...
Masuk Minggu Tenang, Pj Teguh Pastikan Jakarta Ber...
Cawagub 02 Fatmawati Dua Bulan Keliling 24 Kabupat...
Kampanye Akbar 02 Andalan Hati, Panglima Dozer: Su...
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...