CARITAU JAKARTA - Partai Per­satuan Pembangunan (PPP) me­lalui Plt Ketua Umum Mardiono menegaskan tak ingin hanya men­jadi bagian dari penye­lenggaraan pemilu tapi juga partai politik (Parpol) peserta yang baik.

Menurut Mardiono Pemilu 2024 adalah landasan pembangunan di semua bidang. PPP tak ingin hanya jadi penonton yang menyediakan tempat tapi tak terlibat.

Baca Juga: Berharap Menang Gugatan Pemilu di MK, PPP Gelar Doa Bersama

"Pemilu 2024 adalah landasan untuk kelanjutan pembangunan di semua bidang, dan PPP ingin melibatkan diri dalam pembangunan itu, tentu PPP tidak mau menjadi penonton, tentu PPP tidak mau menjadi bagian suporter pemain bola di mana halaman kita digunakan untuk kompetisi permainan bola," kata Mardiono dikutip Selasa (4/7/2023).

"Tapi kita yang menggemari permainan-permainan bola itu menjadi penonton, mengantre karcis, membayar karcis yang mahal atau tepuk tangan dan kemudian diusir oleh aparat penegak hukum," lanjut dia.

Dirinya menekankan jika partainya tak jadi pemain, maka setidaknya bisa menjadi hakim garis atau tukang penjual karcis.

"Itulah filosofi, cita-cita kita karena itu tidak ada kata lain pemilu tahun 2024 yang akan datang, PPP harus berhasil merebut setidak-tidaknya adalah 50 kursi di parlemen,” ungkapnya.

Ia meminta seluruh pihak untuk sungguh-sungguh memenangkan PPP dalam Pemilu 2024. Ia menyinggung sosok Menparekraf Sandiaga Uno yang sudah menghibahkan dirinya untuk berjuang bersama PPP.

“Kita berjuang sungguh-sungguh jangan sampai ini nanti di bawah pimpinan Pak Sandi yang mempertaruhkan segalanya, tetapi kemudian reputasi Pak Sandi justru tidaklah terangkat oleh PPP.  Tetapi saya minta kepada GMPI agar setidaknya menjaga reputasi Pak Sandiaga Uno yang sudah menghibahkan dirinya untuk berjuang bersama PPP,” imbuhnya. (DID)

Baca Juga: PPP DKI Jakarta Gelar Istighosah dan Doa Bersama