CARITAU JAKARTA - Juru bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra mengungkapkan, pihaknya tidak ingin terburu-buru dalam mengusung sosok bakal calon wakil presiden (Bacapres) untuk mendampingi Anies Baswedan pada kontestasi Pemilu 2024.
Menurutnya, hal itu dilakukan, lantaran Demokrat tidak ingin mengganggu proses perjalanan antar dua partai koalisi lain, seperti Partai Nasdem dan PKS.
Baca Juga: Komentari Kenaikan Cukai Rokok, Ganjar: Harus Sesuai dan Tak Merugikan Petani
Herzaky menuturkan, pihaknya tak mau melakukan intervensi terkait sosok yang bakal menjadi cawapres. Terlebih partai dalam koalisi telah sepakat untuk menyerahkan sepenuhnya kepada Anies Baswedan.
Namun di satu sisi, menurut Herzaky sangatlah wajar jika dalam suatu koalisi, parpol yang telah tergabung merekomendasikan kader utamanya untuk aktif terlibat dalam persaingan kontestasi Pemilu 2024.
Dirinya mengatakan, merekomendasi kader untuk maju mendampingi Anies Baswedan menjadi Cawapres tidak hanya dilakukan pada Partai Demokrat saja, namun berlaku kepada dua partai lain yang telah tergabung di dalam koalisi, yakni Partai Nasdem dan PKS.
"Jadi wajar jika dalam satu koalisi parpol itu menyodorkan (nama cawapres) misalnya, kader utamanya untuk bisa ikut dalam kontestasi itu suatu hal yang wajar," kata Herzaky dalam menghadiri kegiatan pidato politik Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, yang diselenggarakan di Tenis Indoor, Senayan Jakarta Selatan, Selasa (14/3/2023).
"Tapi juga merupakan penegasan dan juga jelas dari mas AHY bahwa kami tidak ingin itu untuk menganggu proses dalam perjalanan koalisi maupun deklarasi," sambungnya.
Dalam kesempatanya, Herzaky menyebut, terkait koalisi, Demokrat telah sepakat untuk mengikuti keputusan atau pilihan Anies dalam mengusung calon yang akan mendampinginya pada momen kontestasi Pemilu 2024.
Kendati demikian, ia kembali menegaskan bahwa nama-nama yang disodorkan untuk ikut mendampingi Anies yang berseliweran ke publik hanya sebatas aspirasi biasa yang disampaikan masing-masing Parpol yang tergabung didalam koalisi.
"Kalau pun misalnya masih disana-sini kader itu menyampaikan aspirasi kan sah-sah saja. Nama nya kader menyampaikan aspirasi," imbuhnya.
"Kami sudah sampaikan bahwa itu sepenuhnya merupakan hak dan wewenang dari Mas Anies Baswedan selaku bacapres. Kami akan (tetap) mengikuti," lanjut Herzaky.
Meski begitu, Herzaky mengklaim, bahwa sosok Ketum Demokrat AHY adalah calon yang cocok untuk mendampingi Anies Baswedan menjadi Cawapres 2024. Hal itu lantaran menurut hasil survei dari sejumlah lembaga juga menyatakan bahwa apabila Anies dan AHY maju menjadi Capres dan Cawapres 2024 bakal dinilai akan menjadi pasangan yang solid dan memiliki peluang kemenangan yang besar.
"Lembaga survei menyatakan bahwa mas AHY ini adalah pasangan yang solid, peluang menang besar melawan siapapun. Ya, tentunya kan, ini bagian dari masukan," ucap Herzaky.
Herzaky menambahkan, peluang kemenangan pada kontestasi Pemilu 2024 mendatang tentu saja dapat diraih oleh koalisi perubahan jika ketiga partai yang tergabung solid dan tetap menjaga berkomitmen bersama. Atas dasar itu, Herzaky meyakini, bahwa koalisi perubahan saat ini semakin solid dan siap bertarung bersaing dalam kontestasi Pemilu 2024.
"Demokrat berkomitmen kita adalah ingin menang di 2024 bukan hanya ingin berlayar. Dan saat ini kami meyakini solidaritas partai koalisi itu adalah sangat penting. Dan kita juga sudah menentukan sikap memilih Mas Anies Baswedan dan kita sama-sama mengambil sikap untuk menyerahkan kepada Mas Anies untuk memilih siapa cawapresnya," tandasnya. (GIB/DID)
Baca Juga: Kantongi Sosok Bacawapres, Megawati Bakal Umumkan Calon Pendamping Ganjar Pranowo
partai demokrat cawapres anies baswedan ahy koalisi perubahan capres 2024
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...