CARITAU JAKARTA - Kabar terkait pergantian kursi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) pasca mundurnya Zainudin Amali dari jabatanya semakin ramai muncul ke permukaan. Sejumlah pihak pun mulai menerka-nerka sosok siapakah yang bakal ditunjuk Presiden Jokowi sebagai Menpora pengganti Zainudin Amali.
Diketahui, hampir dua pekan setelah Zainudin Amali menyatakan mundur dari jabatan sebagai Menpora, Presiden Jokowi hingga saat ini belum juga resmi mengumumkan perihal sosok yang akan menggantikan posisi Amali. Hal itu secara otomatis telah memunculkan pendapat publik perihal siapa yang paling potensial menduduki posisi Menpora tersebut.
Baca Juga: Target Timnas Indonesia untuk Lolos ke 16 Besar Piala Asia 2023 Dinilai Realistis
Pengamat politik dari Citra Institute, Efriza memprediksi sosok yang akan menggantikan posisi Zainudin Amali sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) yang sebelumnya telah menyatakan mundur dari jabatanya akan kembali di isi oleh kader Partai Golkar.
Efriza mengungkapkan, keputusan menunjuk kader Golkar sebagai pengganti Zainudin Amali itu umum terjadi lantaran dalam sistem politik elit pragmatis saat ini kental dengan polarisasi pembagian kursi terhadap partai pendukung pemerintah.
Disisi lain, dirinya melihat, posisi Zainudin Amali yang juga merupakan kader aktif Partai Golkar disinyalir bakal membuka peluang besar bagi kader lain dari partai berlogo beringin tersebut untuk menggantikan posisinya. Berdasarkan hal itu, Efriza pun meyakini Partai Golkar kembali isi posisi yang ditinggalkan Zainudin Amali.
"Melihat pola Jokowi umumnya menggantikan posisi Menteri tetap dari kader partai tersebut. Ini sesuai pembagian terkait jumlah dan posisi jabatan antar partai yang diberikan sebagai kompensasi mendukung pemerintah," kata Efriza kepada Caritau.com Sabtu (25/2/2023).
Ia mengatakan, langkah Amali maju sebagai Wakil Ketua Umum PSSI sebelumnya juga telah mendapat restu dari Presiden Joko Widodo. Atas dasar itu, Efriza menilai, hubungan antara Golkar dan Jokowi dengan mundurnya Amali sebagai Menpora tidak ada konflik sehingga memungkin kan tampuk kursi nomor satu di bidang pemuda dan olahraga itu akan kembali direbut Golkar.
"Zainuddin Amali maju PSSI juga direstui oleh Presiden Jokowi, artinya tidak ada konflik antara Jokowi dengan individu Amali maupun institusi Golkar, sehingga kursinya akan diberikan kepada Golkar kembali," tutur Efriza.
"Dan sepertinya Golkar melalui Ketua Umumnya juga sudah diminta oleh Presiden Jokowi untuk menyerahkan dua atau tiga nama untuk dipilih oleh Presiden Jokowi," sambung Efriza.
Menurut Efriza, sebagai partai besar yang miliki track record sejarah panjang, Partai Golkar tentu akan menyodorkan sejumlah nama-nama yang berpotensi untuk menggantikan tugas Zainudin Amali dalam memimpin sebagai Menpora.
Dalam keteranganya, Efriza menilai, nama-nama yang akan menjad kandidat kuat bakal diusung oleh Partai Golkar tidak terlepas dari tiga nama politisi seniornya yakni Sekjen Golkar Lodewijk dan Waketum Golkar Erwin Aksa, dan Ace Hasan.
"Sosok yang dihadirkan Golkar tentu politisi senior, pejabat teras partai, itu yang umumnya pertama disodorkan. Dari kecenderungan nama yang beredar adalah Sekjen Golkar Lodewijk, Wakil Ketua Umum Erwin Aksa, dan juga Ace Hasan," ujarnya.
Selain tiga politi senior tersebut, menurut Efriza, terdapat satu nama lagi yang dinilai bakal juga disodorkan ke presiden Jokowi, nama itu yakni Dave Laksono yang merupakan politisi junior Partai Golkar. Nama Dave Laksono, menurut Efriza dinilai memiliki potensial lantaran peran kuat bapak kandungnya yakni Agung Laksono.
Dalam keteranganya, Efriza menilai, sosok nama-nama itu akan disodorkan kepada Jokowi karena dinilai telah memiliki pengalaman track record yang mumpuni dalam bidang cabang olahraga ataupun bidang lainya. Salah satunya tokoh dari empat tokoh yang memiliki pengalaman dalam bidang cabang olahraga yakni Sekjen Partai Golkar Lodewijk.
Efriza mengungkapkan bahwa sosok Lodewijk telah memiliki sejumlah pengalaman memimpin di bidang olahraga salah satunya juga pernah menjabat sebagai pimpinan PSSI saat Imam Nahrawi statusnya dibekukan sebagai Menpora.
"Melihat pola Presiden Jokowi acap menaruh juga Sekjen Partai di Kabinet seperti sebelumnya Idrus Marham dari Sekjen Golkar, maka nama terkuat yang akan cenderung dipilih bisa saja Lodewijk apalagi ia punya pengalaman saat PSSI dibekukan di era Imam Nahrawi dan juga pengalaman sebagai pengurus cabor," tutur Efriza.
"Jadi kecenderungan terbesar nama yang diajukan dua atau tiga nama, yang akan diajukan adalah Sekjen Golkar, Erwin Aksa, dan Dave Laksono," lanjutnya.
Efriza menambahkan, dari total keempat nama yang potensial akan disodorkan Partai Golkar itu juga ada kemungkinan dapat bergeser menjadi nama lain. Kondisi itu bisa saja berubah pada penentuan akhir, mengingat Golkar merupakan partai besar yang memiliki banyak kader-kader yang berpengalaman dalam membantu tugas Presiden.
"Nama ini sudah mengapung dipermukaan dan juga punya pengalaman, punya pengaruh di internal partai. Jadi Presiden Jokowi juga akan mempertimbangkan nama-nama itu dengan seksama. Disatu sisi, Golkar juga punya banyak nama, bisa jadi dimasa last minute nanti nama potensial itu bergeser, kecuali satu nama, kuat dugaan Sekjen Golkar amat tinggi kemungkinan dipilihnya," tandas Efriza. (GIB/DID)
Baca Juga: Soal Kemungkinan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17, Menpora: Kita Tunggu Erick Thohir Dulu
zainudin amali posisi menpora mengundurkandiri kader golkar pengganti zainudin
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...