CARITAU JAKARTA - Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie menyoroti soal insiden kebakaran yang melanda warga tanah merah, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara. Kebakaran tersebut diakibatkan meledaknya pipa gas bensin di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Plumpang.
Diketahui, pasca insiden kebakaran tersebut, setidaknya puluhan rumah warga lenyap dilahap si jago merah.
Baca Juga: Akibat Kebakaran Sebanyak 146 Kios Pedagang di Pasar Kambing Hangus Terbakar
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber, buntut peristiwa kebakaran itu juga telah menelan kerugian warga yang teramat besar. Diantaranya, mengenai korban meninggal dunia sebanyak 19 orang, ratusan warga dirawat akibat mengalami luka bakar dan tiga warga lain hingga saat ini dilaporkan hilang.
Menanggapi hal itu, Jerry menilai peristiwa naas yang menimpa warga tanah merah itu merupakan bentuk kelalaian dan kesalahan pihak depo BBM Pertamina Plumpang lantaran tidak melakukan perawatan cek and balance terhadap kondisi alat produksi pada terminal angkut BBM.
Atas dasar itu, Jerry mendesak, pihak Pertamina untuk segera melakukan investigasi menelusuri penyebab kebakaran. Disisi lain Jerry menyebut dalam insiden kebakaran itu merupakan bentuk tanggung jawab dan kelalaian Direktur Utama (Dirut) Pertamina Wikce Widyawati menerapkan standar operasional dilingkungan terminal BBM Plumpang.
"Saya kira ini tanggung jawab Dirut pertamina dia layak diganti. Ini sebuah kelalain tidak ada check and balance dan perlu juga ditelusuri apa penyebab kebakaran," kata Jerry kepada Caritau.com Jumat (10/3/2022).
"Seyogyanya (peristiwa ini) perlu dilacakbdan telusuri faktor apa hingga depo terbakar, sama seperti kebakaran kejagung," sambung Jerry.
Kendati demikian, selain mendesak sosok Dirut Pertamina untuk bertanggung jawab, Jerry juga turut mendesak hal yang sama kepada Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono sebab dinilai tidak dapat melakukan langkah antisipasi atas potensi kebakaran terhadap pemukiman warga yang berdekatan dengan lokasi depo BBM Plumpang.
"Saya kira Gubernur DKI Jakarta Heru juga harus bertanggung jawab. Saya kira pepatah lempar batu sembunyi tangan akan muncul," terang Jerry.
Dalam keteranganya, Jerry menuturkan, semestinya insiden kebakaran tersebut juga sejak awal dapat diantisipasi secara matang dengan bentuk penerapan sistem controling yang kuat sehingga diharapkan dapat membantu untuk mencegah kemungkinan buruk jatuhnya korban jiwa.
Disisi lain, Jerry menegaskan, bahwa penerapan sistem controling yang canggih itu harus segera dibangun lantaran peristiwa kebakaran tersebut bukan kali pertama terjadi melainkan sudah dua kali yakni pada tahun 2009 dan 2023.
"Depo Plumpang sudah 2 kali terbakar harusnya menjadi pelajaran berharga atau tak terulang lagi. jadi Ini controlling lemah, tapi apakah ini human error, disengaja, atau bagian machine and tools yang tak layak pakai atau sisi etik," tutur Jerry.
Jerry mengungkapkan, pengawasan aktivitas mesin depo BBM Plumpang harus diperketat, mengingat Depo tersebut berdekatan dengan rumah warga dan menjadi salah satu depo BBM terbesar yang memasok 20 persen kebutuhan pasokan minyak BBM se Indonesia.
Jerry menambahkan, jika pengawasan terhadap aktivitas depo Plumpang tidak dievaluasi serta tidak diperbaiki, maka bukan tidak mungkin hal ini dapat menimbulkan kerugian yang besar bagi pemasukan kas negara.
"Kebakaran ini sangat merugikan negara. pasal nya 20 persen pasokan minyak Indonesia ada di kawasan Plumpang. Jadi bisa supply minyak di Jakarta dan sekitarnya bisa tersendat," tandas Jerry. (GIB/DID)
Baca Juga: Hendak Padamkan Kebakaran, Mobil Damkar di Makassar Terguling
kebakaran depo pertamina plumpang tanggung jawab pertamina p3s
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...