CARITAU SURABAYA - Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) bersinergi dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) Group menargetkan swasembada gula pada 2024 melalui realisasi Program Makmur dengan target penyerapan pupuk pada 20.000 petani dari masing-masing perusahaan perkebunan.
"Kami berharap produktivitas tanaman petani binaan bisa meningkat dan petani mendapatkan pupuk komersial dengan harga khusus hingga akses pembiayaan," kata Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Gusrizal usai penandatanganan kerja sama di Kantor Pusat PTPN XI, Jalan Merak 1 Surabaya, Jumat (18/3/2022).
Baca Juga: Pupuk Indonesia: Tambahan Pupuk Subsidi Angin Segar Bagi Petani
Program Makmur merupakan program Kementerian BUMN yang bertujuan membantu meningkatkan produktivitas tanaman termasuk tebu.
Direktur Utama PT Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo yang hadir dalam kegiatan itu mengatakan Program Makmur telah berjalan sejak 2021 dengan jumlah petani yang ikut sebanyak 5.000 petani dari setiap perusahaan perkebunan, sedangkan tahun ini akan digenjot menjadi 20.000 petani.
"Selama ini, yang selalu menjadi pertanyaan para petani dalam meningkatkan produktivitas adalah soal bagaimana cara menambahkan pupuk, permodalan usaha, dan harga pupuk yang fluktuasi," katanya dilansir Antara.
Melalui Program Makmur, kata Dwi, diharapkan produktivitas dan rendemen tinggi melalui penambahan pupuk dan memberikan kepastian kebutuhan pupuk dan sarana lainnya.
Sementara itu, Direktur Produksi dan Pengembangan Holding PTPN III Mahmudi mengatakan tahun ini terdapat 104.000 hektare lahan perkebunan, dengan jumlah petani yang berminat mengikuti Program Makmur dengan luasan 60.000 ha atau 60 persen.
"Tugas kami adalah bagaimana bisa swasembada gula pada 2024 atau meningkat tiga kali dari tahun ini," katanya.
Mahmudi menjelaskan realisasi produksi gula nasional pada 2021 mencapai 770.000 ton atau naik 10 persen (yoy), sedangkan konsumsi gula nasional mencapai enam juta ton yang terdiri atas 2,7 juta ton gula konsumsi dan sisanya gula untuk industri.
"Untuk tahun ini, kami targetkan produksi gula kita bisa mencapai 1,1 juta ton dan pada 2024 nanti bisa 1,8 juta ton," imbuhnya.
Dia menambahkan, dalam Program Makmur yang sudah pernah berjalan terjadi peningkatan produktivitas, sebelumnya rerata hanya mampu memproduksi gula 5,03 ton/ha dan saat ini bisa menjadi 10,5 ton/ha.
"Peningkatan ini terjadi setelah petani meningkatkan jumlah penggunaan pupuk dari awalnya hanya pakai pupuk 1,2 ton/ha, sekarang pakai 1,5 ton/ha," tuturnya.
Direktur PTPN XI R Tulus Panduwidjaja mengatakan saat ini bahan baku tebu (BBT) untuk pabrik gula PTPN XI sebanyak 98 persen merupakan tebu rakyat. Setidaknya akan ada 70 persen tebu petani yang membutuhkan Program Makmur ini.
"Tahun ini PTPN XI menargetkan jumlah tebu giling mencapai 4,8 juta ton dengan produksi gula sebanyak 300.000 ton," pungkas Tulus. (HAP)
Baca Juga: Penggunaan Mesin Panen Teh Elektrik di Solok
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024