CARITAU JAKARTA - Kebakaran hebat yang terjadi di Depo Pertamina Plumpang Tanah Merah, Koja, Jakarta Utara yang terjadi pada Jumat (3/3/2023) lalu menjadi perhatian serius.
Bukan lantaran skala kebakaran yang luas, banyaknya korban dalam insiden tersebut pun menjadi keprihatinan pemerintah. Tercatat dalam kasus tersebut sebanyak 68 orang, 17 diantaranya meninggal dan 51 lainnya luka-luka. Belum lagi kerugian materiil yang diderita.
Baca Juga: PSI Minta Pemprov DKI Gerak Cepat Atasi Banjir
Kejadian kebakaran pada Jumat pekan lalu ini menambah daftar panjang kecelakaan yang menabapkan kebakaran berasal dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) milik PT. Pertamina Persero tersebut.
Karena kebakaran di Depo Pertamina Plumpang bukan kali ini terjadi. Sebelumnya pada 2009 kejadian kebakaran juga pernah terjadi di lokasi yang sama.
Wacana relokasi warga di Tanah Merah pun dihembuskan. Ialah Menteri BUMN, Erick Thohir. Ia mengatakan, dirinya telah membahas arahan Presiden Jokowi untuk merelokasi warga Plumpang dengan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto kemarin, Minggu (5/3/2023).
Hasil rapat bersama tersebut, kata Erick, akan ditindaklanjuti di masing-masing institusi.
"Kemarin sudah rapat sama Gubernur DKI, ada Pak Menko, nah hasil rapat kemarin masing-masing institusi memfollow up ke masing-masing institusi dulu," tandas Erick Thohir.
Hanya saja, Erick Thohir tidak mengungkapkan, detil hasil pertemuan dengan Pj Gubernur DKI dan Menko Perekonomian.
Sementara Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyatakan mendukung rencana relokasi warga Tanah Merah yang akan dilakukan Kementerian BUMN. Terlebih, kata Prasetyo, lahan yang saat ini mereka tempati itu merupakan tanah milik Pertamina.
"Ya seharusnya memang itu kan tempat yang seharusnya (tidak ditempati) oleh masyarakat," ujarnya.
Baca juga: Sentil Pemberi Izin, Luhut: Orang Tidak Berhak Tinggal di Area Depo Pertamina, Harus Pindah!
Senada dengan Pras, sapaan akrab Prasetyo, Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah menyebut ada beberapa tempat relokasi yang bisa ditempati warga adalah Wisma atlet Kemayoran dan Rumah Susun (Rusun) Nagrak.
"Saya ada dua pilihan (lokasi hunian warga terdampak relokasi), (yakni) Wisma Atlet Pademangan dan Rumah Susun (Rusun) Nagrak," ujar Ida, Selasa (7/3/2023).
Karena itu, jika nantinya usul ini disetujui, Pemprov DKI disarankan agar segera berkoordinasi dengan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg).
"Kenapa (Pemprov) DKI tidak minta kepada Kemensetneg agar Wisma Atlet Pademangan dibuat saja (untuk) mereka (korban kebakaran)," tutur Ida.
Ia meyakini usul ini seharusnya bisa direalisasi. Apalagi saat ini sudah kondisi darurat dan warga butuh penanganan cepat.
Baca juga: Dinilai Lalai, FKTMB Tuntut Pertamina Ganti Rugi Korban Kebakaran
"Saya pikir darurat, saya yakin kok Mensetneg langsung ngasih itu kalau Pemprov DKI mau minta untuk itu ditempatin oleh saudara kita yang sedang kena musibah," ucapnya.
Sementara itu, untuk opsi relokasi ke Rusun Nagrak di Cilincing, Jakarta Utara disebutnya juga memungkinkan karena ada 11 menara yang bisa dipakai. Jika warga mempermasalahkan biaya, ia menyarankan pemberian subsidi dari Pemerintah.
"Rusun Nagrak ada 10 tower atau 11 tower yang masih kosong, itu bisa (dihuni). Kalau keberatan dengan ongkosnya, kita kasih-kasih subsidi lah," pungkasnya. (DID)
Baca Juga: Bakal Panggil Direksi PT TransJakarta, DPRD Nilai Ada Pelanggaran Soal Pergantian Nama Halte
relokasi warga tanah merah kebakaran depo pertamina plumpang dprd dki rusun tanah merah plumpang pertamina wisma atlet
Cagub 02 Andi Sudirman Ikuti Jalan Sehat Anti Mage...
Bank DKI Raih The Best Indonesia Annual Report Awa...
Survei Indikator di Pilgub Sulsel: Andalan Hati Ti...
Setelah Pilpres, Mau Kemana Relawan?
Hadirkan Inovasi, PAM Jaya Lakukan Pemasangan 49 R...