CARITAU JAKARTA – Selain Bonge, Jeje dan Kurma, fenomena Citayam Fashion Week (CFW) juga memunculkan nama Roy ke permukaan.
Roy, salah satu di antara beberapa remaja tersebut mengungkapkan cita-citanya untuk punya merek fesyen sendiri jika suatu hari memiliki modal cukup.
Baca Juga:
Buka Puasa di MRT Jakarta, Hanya Boleh Minum Air Putih dan Makan Kurma
"Rencana pengin punya
brand ada sih. Tapi nanti nunggu duitnya terkumpul, bikin
brand sendiri," ujar Roy saat ditemui di Jakarta, Minggu (28/8/2022).
Saat ditanya lebih lanjut, Roy belum bisa mengungkapkan lebih lanjut mengenai gambaran konsep dari merek fesyen yang dia cita-citakan itu. Untuk saat ini, Roy mengatakan dirinya akan masih fokus membuat konten dan terlibat dengan proyek-proyek yang berkaitan dengan fesyen.
"Ke depannya ya Insya Allah kalau bisa (terlibat dengan proyek tentang fesyen) akan saya lakukan," ujar Roy.
Sama halnya dengan Roy, remaja CFW lainnya yakni Nadia dan Tegar juga mengatakan mereka saat ini akan tetap fokus membuat konten yang berkaitan dengan fesyen.
"Ya ke depannya sih konten juga, sama kalau ada panggilan. Konten bikin kreasi sendiri, tentang fesyen juga," kata Tegar seperti dirilis
Antara.
Pada kesempatan yang sama, Roy, Tegar, dan Nadia mengungkapkan harapannya agar kegiatan CFW yang membesarkan nama mereka itu terus ada meramaikan kawasan di sekitar Stasiun MRT Dukuh Atas BNI dan Stasiun KRL Sudirman.
"Tetap selalu
support Citayam Fashion Week biar lebih maju lagi dan jangan pernah bikin Sudirman itu sepi, biar rame lagi supaya Citayam Fashion Week tetap ada," kata Roy.
Menurut Roy, Citayam Fashion Week yang kerap meramaikan lingkungan kini sudah tidak seramai dulu. Meski demikian, para remaja dari SCBD (Sudirman, Citayem, Bojong Gede, dan Depok) masih tetap melakukan
catwalk dengan memperhatikan kondisi sekitar agar tidak mengganggu lalu lintas.
"
Enggak seramai dulu.
Catwalk masih ada, tapi buat yang nonton
enggak boleh di tengah jalan karena mengganggu lalu lintas," ujar Roy.
Roy mengatakan, sepinya CFW sangat mempengaruhi pendapatannya karena dia dan teman-temannya menjadi kesulitan untuk membuat konten.
"Berasa banget. Biasa sehari bisa tiga konten, ini cuma satu. Kadang-kadang
enggak dapat (konten) dalam sehari," katanya.
Meski berharap CFW tetap meramaikan kawasan Dukuh Atas, Roy mengatakan dia tak keberatan jika CFW harus dipindahkan ke tempat lain yang lebih baik agar semakin tertib.
"Kalau ganggu jalan juga kan kasihan sama yang mau pulang kerja," imbuhnya. (
RIO)
Baca Juga:
Penjualan Kurma Meningkat Saat Bulan Ramadan