CARITAU JAKARTA – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (24/5/2022) diprediksi bakal tertekan seiring pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia siang nanti.
Rupiah pagi hari dibuka menguat 11 poin atau 0,08 persen ke posisi Rp14.661 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.672 per USD.
Baca Juga: Inflasi November 2023 Naik, Cabai Merah Penyumbang Terbesar
"Rupiah mungkin bisa melemah hari ini terhadap dolar AS karena sentimen BI dan inflasi," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa.
Para analis memperkirakan BI akan tetap mempertahankan suku bunga acuannya hari ini yang bisa mempersempit jarak dengan suku bunga The Fed.
Bank Indonesia menggelar pertemuan selama dua hari pada Senin (23/5/2022) kemarin dan Selasa ini.
Sebelumnya, dalam RDG BI pada 18-19 April 2022 lalu, bank sentral memutuskan untuk kembali mempertahankan suku bunga acuan alias BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DDR) di level 3,5 persen.
Selain itu, lanjut Ariston, harga komoditas yang masih meningkat karena situasi di Ukraina bisa mendorong ekonomi global masuk ke pelambatan ekonomi.
"Indonesia juga akan mendapatkan dampak negatif dari pelambatan tersebut," ujar Ariston dikutip Antara.
Ariston memperkirakan rupiah hari ini berpotensi bergerak ke kisaran Rp14.630 per USD hingga Rp14.730 per USD.
Pada Senin (23/5/2022) , rupiah ditutup melemah 30 poin atau 0,2 persen ke posisi Rp14.672 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.642 per USD.(HAP)
Baca Juga: Rupiah Terkendali, Mampu Jaga Stabilitas Ekonomi
Kemenparekraf: Masih Banyak yang Rancu Wisata Hala...
Serang Petugas SPBU, Dua Pemuda Bersenjata Tajam D...
Sumber Mata Air di Pesisir Selatan
Sidang Dugaan Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dij...
Jokowi Sebut Pencalonan Kaesang di Pilkada Kota Be...