CARITAU JAKARTA - Pebalap sepeda putri Indonesia, Sifa Amellya Nur berhasil menambah pundi-pundi emas di ajang Asian Games 2022 Hangzhou China, Minggu (1/10/2023). Sifa mendapat emas di nomor Woman's Individual Moto Run, serta membuat perolehan medali emas Indonesia menjadi empat.
Dia sukses mengumpulkan enam poin dari tiga kali catatan moto run. Sejatinya, poin tersebut sama dengan raihan pebalap tuan rumah China, Qu Quanquan yang finis di nomor kedua. Beruntung, di moto run ketiga, catatan waktu Sifa jauh lebih baik, sehingga dia layak menjadi yang terbaik di gelaran tersebut.
Baca Juga: Bertarung hingga Rubber Games, Dheva Pastikan Emas di Asian Para Games 2022
"Sesuai dengan peraturan BMX di Asian Games kali ini yang menggunakan sistem poin. Karena di kategori women hanya ada satu grup maka perlombaan hanya berlangsung 3 run moto. Moto pertama ditentukan dari ITT (individual time trial), lalu moto kedua ditentukan dari hasil moto pertama, kemudian moto ketiga dihasilkan dari moto kedua. Moto run ketiga (terakhir) ini adalah final," kata Kepala Pelatih Balap Sepeda Indonesia Dadang Haris Purnomo, usai pertandingan di Chun'an Jieshou Sports Centre BMX, Hangzho, China, Minggu (1/10).
Pada Moto Run pertama, Sifa berada di posisi ketiga dengan waktu 44,065 detik. Sementara Quanquan berada di posisi terdepan dengan waktu 42,483 detik. Di Moto Run kedua, Sifa kembali tertinggal dari Quanquan yang finis terdepan dengan raihan 41,287 detik. Sedangkan Sifa membuntuti di belakangnya dengan mencatatkan waktu 43,290 detik.
Beruntung di Moto Run ketiga, pebalap kelahiran 9 Juli 2003 tersebut sukses finis dengan waktu tercepat dengan 43,918 detik. Sementara Quanquan hanya finis di posisi keempat dengan 44,964 detik. Hasil ini membuat Sifa layak di podium tertinggi, mengingat penilaian di ronde terakhir sangat krusial.
"Karena di balapan ini posisi start sangat menentukan, maka kami membuat beberapa simulasi. Di mana simulai pertama yang kami buat poinnya sementara di pimpin oleh China. Jadi kita simulasikan pebalap China ada di posisi pertama.
"Jadi kami menghindari start berdekatan dengan China karena kami prediksi mereka akan melakukan strategi jepit. Karena ada Thailand dan Korea yang kami nilai sudah tidak berpeluang, maka kami mengumpamakan Korea akan menempati posisi di sebelah Cina," terangnya.
Dari asumsi itu serta dan beberapa perhitungan, ternyata China betul menerapkan sesuai dengan strategi yang kita prediksi. Karena pebalap kedua mereka menempati posisi gate yang 7.
"Jadi dengan posisi 1-7, Cina mengambil posisi samping kanan dan kiri, tujuannya untuk menjepit pergerakan pebalap Indonesia yang ada di tengah. Tapistrategi mereka tidak berjalan dengan baik, karena kita memilih gate yang perhitungan kami akan bisa menghancurkan konsentrasi Cina dengan sistem jepit tadi.
"Alhamdulillah, Jasmine dan Shifa bisa menjalankan instruksi pelatih dengan baik dan mereka bisa melewati rintangan di 1, 3, dan 4 dengan baik. China pun tidak bisa berkutik. Hasilnya, Sifa bila melampaui pebalap China tersebut," tambah Dadang, sebagaimana ditulis situs resmi Kemenpora.
Capaian ini merupakan emas perdana untuk cabang balap sepeda displin BMX di sepanjang pelaksanaan multievent olahraga se-Asia tersebut. Tapi bukan hanya emas, BMX juga mempersembahkan medali perunggu dari nomor yang sama lewat Jasmine Azzahra Setyobudi.
Ini juga jadi perunggu kedua nomor BMX ini di sepanjang pelaksanaan Asian Games. Sebelumnya, nomor BMX mendapatkan medali pertamanya yakni perunggu dari Wiji Lestari pada Asian Games 2018 lalu. (RMA)
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...