CARITAU JAKARTA - Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) menyatakan adanya beberapa anak dari korban tragedi di Stadion Kanjuruhan yang masih memerlukan pendampingan.
Ketua LPAI, Seto Mulyadi mengatakan, proses pendampingan terhadap anak korban Kanjuruhan, dilakukan untuk menyembuhkan trauma.
Ia pun menceritakan kisah haru saat mendatangi dua orang anak yang ibunya meninggal dunia akibat tragedi Kanjuruhan pada Senin (10/10/2022) lalu.
Baca Juga: Asosiasi Sepak Bola Belanda Kirim Ucapan Duka Cita untuk Korban Tragedi Kanjuruhan
"Ada anak yang masih memanggil mamanya. Padahal mamanya sudah wafat," kata pria yang akrab disebut Kak Seto ini di Jakarta, Kamis (13/10/2022).
Berkaca dari kasus di Kanjuruhan, dirinya berharap stadion sepak bola dilengkapi fasilitas khusus anak. Hal itu perlu dilaukan agar tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur beberapa waktu lalu, tak terulang.
"Mohon ada tempat khusus untuk anak di stadion maupun tempat lainnya, sehingga kalau ada kejadian, anak yang pertama kali bisa diselamatkan," ujarnya.
Kak Seto menjelaskan penting untuk memperhatikan desain sebuah tempat besar stadion demi menjaga keamanan ketika terjadi hal yang berbahaya.
Menurut dia, sebagai misal pintu keluar yang semestinya diperbanyak atau adanya pintu darurat sehingga bisa dibuka ketika dalam keadaan mendesak.
Selain itu, adanya penggunaan semacam gas air mata harus dikaji kembali oleh para petugas keamanan sebagai komitmen mereka dalam mengayomi masyarakat. (DID)
Baca Juga: Exco PSSI Sebut KLB Kemungkinan Digelar pada Maret 2023
tragedi kanjuruhan lpai seto mulyadi kak seto desain stadion anak korban kanjuruhan
Presiden Jokowi Akan Terima Bos Microsoft, Bahas I...
Pertunjukan Tari Sukuh World Dance Day
Arab Serukan Investigasi Internasional Atas Kejaha...
Ginting Buka Kemenangan Tim Thomas Indonesia atas...
Basarnas Banten Evakuasi Dua Warga Lebak Tertimbun...