CARITAU JAKARTA - Sebanyak 46 orang keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan mendatangi Mabes Polri untuk membuat laporan agar kejadian yang menewaskan 135 orang itu kembali diusut, Rabu (27/9/2023).
Kedatangan keluarga korban tersebut didampingi oleh tujuh organisasi, di antaranya Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), YLBHI, Tim Advokasi Kanjuruhan, KontraS.
Baca Juga: Tekuk Empoli 0-1, AC Milan Naik ke Posisi Dua Kelasemen Serie A
Berdasarkan pantauan caritau.com di lapangan, keluarga korban mulai mendatangi Mabes Polri sekira pukul 09.00 WIB dengan dress code hitam, serta poster wajah-wajah korban.
Setelah massa terkumpul, mereka akhirnya memasuki Gedung Bareskrim untuk membuat laporan. Sempat terjadi perdebatan di mana pihak kepolisian membatasi jumlah orang yang masuk.
Hingga pada akhirnya, empat orang dari keluarga korban dan tujuh pendamping diizinkan masuk pada pukul 12.02 WIB.
"Kami datang ke sini bukan berharap anak kami kembali. Tapi kami datang ke sini untuk menuntut keadilan, agar yang bersalah di Kanjuruhan dapat diusut dengan benar," kata salah seorang keluarga korban.
Ketua Tim Advokasi Tragedi Kanjuruhan, Imam Hidayat mengatakan pihaknya membuat laporan karena hingga saat ini penyelesaian Tragedi Kanjuruhan jauh dari kata adil.
Adapun perkara yang dilaporkan, kata dia, terkait Pasal 251, Pasal 338 dan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan.
"Kami juga melapor soal penganiayaan perempuan dan anak. Pokoknya kami melaporkan pasal yang bisa memberi keadilan bagi keluarga korban," terang dia.
Imam menerangkan, Tragedi Kanjuruhan telah menyebabkan 44 orang anak-anak di bawah umur meninggal dunia. Mirisnya, hal tersebut belum dijadikan alasan pertimbangan pada persidangan di Pengadilan.
Sementara untuk pihak terlapor, Imam menjelaskan ada nama-nama seperti Mantan Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta, Mantan Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat dan beberapa operator Brimob penembak gas air mata.
"Adapun penembak gas air mata sampai sekarang belum sempat diseret hukum," tuturnya. (RMA)
Baca Juga: Tembus Semifinal Piala Asia 2023, Korsel Butuh Perpanjangan Waktu untuk Tumbangkan Australia 2-1
Gerojok Program Insentif, Pemerintah Optimis Penju...
Tidak Masuk Akal, Menkeu Israel Serukan Penghancur...
Presiden Jokowi dan Mentan Bersepeda Keliling Mata...
Dampak Erupsi Gunung Ruang di Manado
Dilema Nugie, ‘Tuhan, Izinkan Aku Berdosa’