CARITAU YOGYAKARTA – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat Gunung Merapi mengalami hingga 100 kejadian gempa internal per hari selama Agustus 2022.
Baca Juga: Suplai Magma Gunung Merapi
Statusnya Masih Siaga
Pada 7 September 2022, gunung berapi yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu mengalami gempa tremor dengan frekuensi 6 Hz, yang menunjukkan aktivitas fluida gas di kantong magma.
Berdasarkan catatan BPPTKG, gempa tremor itu terjadi hanya satu kali dengan amplitudo sekitar 10 mm dan durasi 29 detik.
"Hingga saat ini gempa tremor tersebut tidak mengindikasikan adanya perubahan yang signifikan terhadap peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Merapi," kata Agus.
Agus mengatakan, BPPTKG hingga kini belum mengubah rekomendasi daerah bahaya dan Gunung Merapi, di mana statusnya masih Siaga atau Level III.
"Rekomendasi bahaya masih sama karena volume kubah lava ini masih relatif sama, yaitu sekitar 2,8 juta meter kubik pada kubah tengah dan 1,7 juta meter kubik pada kubah barat daya," tambahnya.
Saat ini guguran lava dan awan panas Merapi bisa berdampak pada sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong serta Sungai Bedog, Krasak dan Bebeng, serta sektor tenggara yang meliputi Sungai Woro dan Sungai Gendol.
Sementara lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif diperkirakan dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.(KEK)
Baca Juga: Aktivitas Gunung Merapi
balai penyelidikan dan pengembangan teknologi kebencanaan geologi bpptkg yogyakarta gunung merapi
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024