CARITAU JAKARTA - Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) terus berkonsentrasi mengoordinasi pembangunan konektivitas jalan untuk mewujudkan transformasi ekonomi di kawasan perbatasan negara. Hal tersebut diungkapkan Sekretaris BNPP Prof. Zudan Arif Fakrulloh saat memberikan kuliah umum di Universitas Insan Cita Indonesia (UICI), Selasa (19/3/2024).
Ia menjelaskan, dalam 2 periode atau 10 tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), pembangunan jalan sudah terhubung mencapai 1.812,44 kilometer pada 3 wilayah perbatasan darat yakni dengan Malaysia, Timor Leste dan Papua Nugini. Secara teknis, pembangunan ini dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
"Di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo terus dilakukan pembangunan yang masif. Diperkirakan 1.812,44 kilometer jalan di perbatasan negara sudah tembus," beber Prof. Zudan.
Zudan merinci, total eksisting panjang jalan di perbatasan negara kawasan Kalimantan Barat (Kalbar) tercatat sepanjang 1.386,46 kilometer.
Konektivitas jalan yang sudah tembus mencapai 1.297,18 kilometer, dan yang belum tembus sepanjang 84,28 kilometer.
Penanganan dalam Rencana Induk (Renduk) Pengelolaan Batas Wilayah Negara Kawasan Perbatasan (PBWN-KP) 2020 -2024 sepanjang 540,27 kilometer berupa pembangunan, preservasi dan peningkatan.
"BNPP terus berkoordinasi bersama Kemen PUPR dalam melanjutkan, preservasi dan penigkatan jalan," terang Zudan.
Zudan menambahkan penjelasan, untuk pembangunan konektivitas jalan di perbatasan negara wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) pembangunan jalan tembus sudah mencapai keseluruhan panjang kondisi eksisting. Yakni sepanjang 317,75 kilometer.
Penanganan Renduk PBWN-KP 2020-2024 dilakukan 133,76 kilometer berupa preservasi dan peningkatan.
Untuk wilayah Papua, lanjut Zudan lagi, dari total panjang 416,39 kondisi eksisting Papua, konektivitas jalan tembus telah mencapai 197,51 kilometer. Sedangkan jalan yang belum tembus tercatat sepanjang 218,88 kilometer.
"Penanganan dalam Renduk PBWN-KP 2020 - 2024 tercatat 147,76 berupa pembangunan, preservasi dan peningkatan," ucap Zudan.
Dirinya juga menjelaskan tujuan konektivitas jalan adalah membuka keterisolasian dan menurunkan disparitas harga di kawasan perbatasan negara.
Upaya pembangunan infrastruktur transportasi sangat diharapkaaan bisa bermanfaat bagi masyarakat perbatasan negara, agar masyarakat bisa menikmati hasil buah pembangunan.
"Inilah 10 tahun yang terus dilakukan pembangunan jalan, Infrastruktur jalan ini menjadi sangat penting sebagai bagian membuka aksesibilitas," terang Zudan.
Prof Tito Karnavian sebagai Kepala BNPP sangat mengapresiasi kinerja ini yang sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di kawasan perbatasan. "Bagi BNPP ikhtiar ini adalah bagian untuk memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat" tutup Tito Karnavian Kepala BNPP. (DIM)
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024