CARITAU JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyebut siapa sosok calon presiden (Capres) yang akan diusung PDIP dalam Pilpres 2024 mendatang merupakan kewenangan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Namun demikian, Menurut Hasto, capres PDIP tak sekadar menggunakan basis data survei. Lebih dari itu, pemilihan capres juga harus dilihat bagaimana ideologi politiknya, apakah ia seorang yang teguh memperjuangkan ideologi Pancasila atau tidak?

Baca Juga: Sidang Perselisihan Pilpres 2024 Pemohon Ganjar-Mahfud

Pernyataan Hasto soal capres tak sekedar menggunakan basis data survei, bisa jadi 'kode' tersebut mengarah ke Puan Maharani. Terlebih diketahui, meski kerap disebut dalam survei, elektabikitas Ketua DPR RI itu masih jauh dibawah Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, yang sama-sama kader Banteng Moncong Putih.

Lebih lanjut Hasto menambahkan, partai politik (parpol) harus menyiapkan kaderisasi kepemimpinan yang sesuai dengan ideologi Pancasila agar kelak menjadi pemimpin yang dapat memenuhi harapan rakyat.

Jadi menurutnya, kontes Pemilu 2024 tidak hanya sekadar mencari kemenangan saja, tetapi juga menjadikan proses tersebut sebagai ajang memilih pemimpin yang memiliki gagasan dan ideologi kebangsaan yang baik.

"Berpartai bukan hanya sekadar alat kekuasaan," kata Hasto.

Hasto menegaskan partai merupakan alat perjuangan untuk mencapai tujuan bernegara seperti memajukan kesejahteraan umum hingga mencerdaskan kehidupan bangsa.

Hasto mengungkapkan soal kemungkinan pengumuman bakal calon presiden dan wakil presiden (Capres - Cawapres) saat HUT PDIP ke-50 pada 10 Januari 2023.

Sehingga momen tersebut dikatakan Hasto merupakan momentum yang ideal untuk memberikan pesan kepada seluruh kader dan jajaran PDIP.

"Apakah di dalam rakernas tersebut ibu Ketua Umum akan mengumumkan capres-cawapres itu dalam pertimbangan ketua umum," ujar Hasto.

Nama Ketua DPR RI Puan Maharani dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo masuk bursa capres dari PDIP. Bahkan kader PDIP di sejumlah daerah jauh hari sudah menyuarakan putri Megawati Soekarnoputri itu untuk maju pesta demokrasi 14 Februari 2024. (DID)

Baca Juga: Luhut Dorong Pemimpin Muda pada Pilpres 2024, Sinyal Dukungan untuk Gibran?