CARITAU MAKASSAR – Seorang perantau asal Kabupaten Toraja Utara (Torut), Sulawesi Selatan (Sulsel), Nober Palintin (30) tewas ditembak mati oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak, Papua, Kamis (12/5/2022) lalu. 

Nober Paintin kini sudah tiba di Kabupaten Toraja Utara untuk dimakamkan. Keluarga korban menangis histeris melihat kondiri Nober Palintin.

Baca Juga: Bawaslu Ungkap Alasan Keterlambatan Rekapitulasi di Papua

Ternyata, sebelum ditemukan tewas, Nober sempat menelpon ayahnya di Kabupaten Toraja Utara. Sang Ayah, Yulius Palintin mengatakan, dirinya terakhir ditelpon oleh anaknya pada 8 Mei lalu. 

"Terakhir itu Minggu 8 Mei Nober menelepon. Saya suruh dia pulang karena akhir-akhir ini banyak orang Toraja menjadi korban. Tapi dia bilang banyak temannya di sana," ungkap Yulius kepada awak media. 

Meskipun mengaku mempunyai banyak teman di sana, Nober tak pernah lagi menghubungi sang ayah. Terakhir hanya pada 8 Mei lalu. 

Sang ayah pun yang merasa khawatir mendengar kabar bahwa jika anaknya itu diculik oleh KKB bersama temannya.

Ia diculik saat mengangkut pasir di Kali Ilame, Kampung Wakil, Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua pada Rabu, (9/5). 

"Ada temannya yang informasikan kalau Nober diculik. Satu keluarga langsung khawatir karena nomor HP nya tidak bisa dihubungi," bebernya.

Kemudian keesokan harinya, lanjut dia, keluarganya yang berada di Kecamatan Sa'dan, Toraja Utara mendapat kabar jika Nober ditemukan di sungai dan menderita luka tembak. 

"Di sungai ditemukan, kenapa bisa terjadi begini menimpa Nober," tandasnya.

Diketahui, jenazah Nober ditemukan pada Kamis (12/05) pukul 13.00 WIT. Jenazah ditemukan sekitar 22 jam setelah kasus penembakan KKB dan polisi yang dibantu warga setempat melakukan pencarian terhadap korban. (KEK)

Baca Juga: Bangkai Mobil yang Terbakar di Papua