CARITAU LEBONG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu, mengonfirmasi satu orang dari empat korban meninggal dunia yang ditemukan di dalam lubang tambang emas di Lebong pada Kamis (8/9/2022) sekitar pukul 07.50 WIB, berasal dari Sumatera Selatan (Sumsel).

"Dari empat orang korban, satu orang atas nama Madon berumur 25 tahun berasal dari Muara Rupit, Kabupaten Muratara, Sumsel," kata Kabid Penanggulangan Bencana BPBD Lebong, di Bengkulu, Kamis sore.

Pihak BPBD menyebut, empat orang penambang emas tradisional yang ditemukan diperkirakan telah meninggal dunia di dalam lubang tambang Tik Aseak, Desa Ketenong l, Kecamatan Pinang Belapis, Kabupaten Lebong, sejak beberapa hari lalu diduga akibat kekurangan oksigen.

Keempat korban berhasil dievakuasi oleh BPBD bersama tim gabungan TNI/Polri, Dinas Kesehatan dan warga setempat. Evakuasi dilakukan dari pukul 07.50 WIB dan sampai ke rumah duka sekitar pukul 11.00 WIB.

Para korban, tiga di antaranya berasal dari Desa Air Kopras, Kecamatan Pinang Belapis yakni Aryanto (30), Iwan (32) dan Rizki (27), serta Madon (25). 

Tiga korban yang berasal dari Kabupaten Lebong sudah dimakamkan oleh pihak keluarga korban masing-masing, sedangkan korban atas nama Madon dibawa keluarganya ke Kabupaten Muratara, Sumsel.

Sebelumnya, empat orang penambang emas tradisional dari Desa Air Kopras, Kecamatan Pinang Belapis Kabupaten Lebong pada 3 September melakukan penambangan emas di lubang tambang Tik Aseak, Desa Ketenong I, Kecamatan Pinang Belapis.

Keempat penambang melakukan penambangan pada kedalaman 40 meter dan setelah lima hari tidak pulang ke rumah, sehingga pihak keluarga seperti dirilis Antara melakukan pencarian namun tak membuahkan hasil. Barulah setelah melapor kepada aparat dan dilakukan pencarian bersama berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.(HAP)