CARITAU JENEWA – China dan Amerika Serikat (AS) saling kritik dengan tajam pada pertemuan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada Jumat (27/1/2023), di mana Beijing menyebut Washington sebagai pihak pengganggu sementara AS menuduh saingannya telah melakukan tindakan pembalasan ilegal.
Baca Juga: China Kecewa dengan Veto Amerika Soal Resolusi Israel-Palestina
Sebenarnya Washington telah lama mengkritik sistem sengketa WTO karena dianggap melampaui batas, serta memimpin wacana untuk melakukan reformasi.
AS mengatakan menyesalkan perselisihan tarif logam dengan China, bahkan menuduh Beijing trelah memberlakukan ‘tindakan pembalasan sepihak yang ilegal’ pada ekspor AS.
"WTO telah berfungsi melindungi kebijakan dan praktik non-pasar China," kata Maria Pagan, Wakil Perwakilan Perdagangan AS.
WTO sendiri tidak akan dapat meninjau banding Washington atas kasus logam tersebut.
"China berharap AS akan menunjukkan pengendalian diri untuk tidak mengajukan banding atas setiap laporan panel yang tidak menguntungkan yang telah dibuat oleh AS sendiri," kata Li.
Saat wawancara dengan Reuters pada Kamis (26/1/2023), Pagan seperti dikutip Antara telah mengecilkan kritik terhadap Washington yang dilakukan China pada pertemuan WTO.
"Kamu bisa menyebut kami dengan nama apa pun yang kamu mau. Tapi kami akan terus berbicara dengan China," tegasnya. (BON)
Baca Juga: Indonesia Peroleh Dua Medali Tambahan Lewat Tim Perahu Naga Asian Games 2022
Korban Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi Jadi 50 O...
Peringatan Enam Tahun Tragedi Bom Surabaya
Transaksi Kripto hingga Maret 2024 Tembus Rp158,84...
Pencarian Korban Banjir Lahar Dingin di Tanah Data...
Bank Jatim Dukung Pendanaan Pengembangan JIIPE Gre...