CARITAU JAKARTA - Pernyataan bakal calon presiden (Bacapres) soal lembaga survei mendapat sorotan, khususnya bagi pegiat survei. Anies Baswedan mengatakan lembaga survei perlu mencari nafkah saat mengomentari mengenai survei elektabilitas-nya yang selalu berada di posisi buncit.
Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Muchlis A Rofik mengunkapkan bahwa bakal capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan tidak tahu terima kasih kepada pendiri lembaganya, Saiful Mujani.
Baca Juga: Hasil Rekapitulasi KPU di NAD, AMIN Nomor Wahid, Ganjar Posisi Buncit
Muchlis menyoroti serangan Anies Baswedan terhadap lembaga survei, menurutnya sangat menarik jika memang ditujukan kepada SMRC, lembaga yang didirikan Saiful Mujani pada 2011 silam.
"Kalo maksudnya ke SMRC, ini serangan menarik. Anies pernah diajak Saiful kerja di LSI. Saiful juga ikut bantu Anies jadi Rektor Paramadina. Ikut bantu danai program beasiswa yg dia bikin. Gak pernah ada terima kasih," kata Muchlis dikutip dari akun X - nya pada Senin (9/10/2023).
Lebih lanjut, menurutnya Anies bahkan mendapatkan data survei gratis yang menyebabkannya menempati posisi sekarang sebagai bakal capres Koalisi Perubahan, namun balasannya adalah penyerangan.
"Dapet data-data survei gratis. Dia jadi capres juga karena data-data survei. Giliran survei buruk, nyerang kek begini," tulis Muchlis.
Sebelumnya, bakal capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan mengaku tetap optimis meskipun survei elektabilitas-nya berada di posisi buncit di bawah bakal capres PDIP Ganjar Pranowo dan bakal capres Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto.
Anies menyatakan menghormati survei yang dilakukan para lembaga survei tersebut, karena nafkah memang perlu dicari, ia pun tidak akan mengambil pusing mengingat yang terjadi di Pilkada DKI 2017.
"Kami menghormati mereka-mereka yang menyelenggarakan survei, dan kita memiliki optimisme yang tinggi apalagi kita merasakan apa yang terjadi di masyarakat, jadi kami paham mereka perlu mencari nafkah, dihomati," kata Anies di Purwakarta, beberapa waktu lalu.
"Kita tahu ini adalah gerakan perubahan, dari sisi lain yang mungkin luas dan terbukti hal serupa ketika di Jakarta kami tidak pernah di posisi nomer 2 apalagi 1 atau nomer 3 dan hasilnya teman-teman juga tahu. Jadi kita dengarkan sebagai penghormatan tapi kita tetap bekerja dan makin optimis," lanjutnya. (DID)
Baca Juga: Pengamat Duga Upaya Hak Angket Bakal Dijegal Jokowi-Ma'ruf
anies baswedan bacapres koalisi perubahan serang lembaga survei hasil survei pilpres 2024 pemilu 2024
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...