CARITAU TORONTO - Raksasa teknologi yang dipimpin Mark Zuckerberg, Meta menetapkan akan memblokir akses konten berita bagi para pengguna media sosial di bawah naungannnya, Facebook dan Instagram di Kanada.
Keputusan tersebut diambil usai senat Kanada menyetujui rancangan undang-undang 'Online News Act' pada Kamis (22/6/2023) lalu.
"Kami mengkonfirmasikan bahwa ketersediaan berita akan berakhir pada Facebook dan Instagram bagi para pengguna kami di Kanada sebelum Online News Act (Bill C-18) berlaku," tulis Meta dalam sebuah unggahan pengumuman dikutip dari Tech Crunch, Minggu (25/6/2023).
Baca Juga: Maksimalkan Fitur untuk Dukung Belajar Daring, Google Tambahkan Sejumlah Pembaruan
"Kami telah berulang kali menyampaikan bahwa untuk mematuhi Bill C-18, konten dari outlet berita, termasuk penerbit dan penyiar berita, tidak akan lagi tersedia bagi pengguna yang mengakses platform kami di Kanada," tambahnya.
Aturan Online News Act mewajibkan platform informasi dan media sosial seperti Google dan Facebook untuk menegosiasikan kesepakatan komersial dan membayar penerbit berita untuk konten mereka.
Setelah Online News Act oleh disepakati oleh senat, undang-undang tersebut akan dimintai persetujuan kepada gubernur jenderal sebagai tahap akhir untuk pengesahan.
Meta telah menunjukkan sikap penentangan terhadap Online News Act sejak undang-undang tersebut pertama kali diajukan ke senat pada 2021 silam. Tahun lalu Meta mengancam akan memblokir konten berita di Kanada kecuali senat mau mengamandemen rancangan undang-undang kontroversial itu.
Sikap Meta makin serius ketika perusahaan pimpinan Mark Zuckerberg itu melakukan uji coba pembatasan akses berita bagi sebagian pengguna media sosialnya di Kanada.
Menteri Warisan Kanada Pablo Rodriguez menanggapi tindakan Meta tersebut dalam sebuah cuitan di Twitter pada hari Kamis (22/6/2023).
“Facebook tahu betul bahwa mereka tidak memiliki kewajiban terhadap undang-undang saat ini. Setelah penyetujuan Bill #C18, Pemerintah akan terlibat dalam proses regulasi dan implementasi. Jika Pemerintah tidak dapat membela warga Kanada melawan raksasa teknologi, siapa lagi?” tulis Pablo.
Selain Facebook, Google juga menyatakan sikap dan tindakan serupa di mana raksasa perusahaan teknologi itu juga memblokir akses konten berita bagi sebagian penggunanya di Kanada.
“Di setiap langkah, kami telah mengusulkan solusi yang bijaksana dan pragmatis yang akan memperbaiki RUU (News Online Act) dan membuka jalan bagi kami untuk meningkatkan investasi kami yang sudah signifikan pada ekosistem berita Kanada,” kata Google dalam sebuah pernyataan.
News Online Act yang akan disahkan Kanada serupa dengan undang-undang yang disahkan Australia pada 2021. Meta sempat memblokir konten berita di negara tersebut namun kembali membuka aksesnya setelah pemerintah Australia setuju untuk mengamandemen undang-undang tersebut.
Amandemen tersebut memberikan waktu lebih kepada Meta untuk melakukan negosiasi dengan penerbit berita di Australia. (IRN)
Baca Juga: Ditegur Kemenkominfo, Meta Hapus 1,65 Juta Konten Judi Online
meta facebook instagram online news act rancangan undang-undang google kanada blokir konten berita
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...