CARITAU MOSKOW - Ketua Komisi Pemilihan Umum Pusat Ella Pamfilova mengklaim tingkat partisipasi warga Rusia dalam pemilihan presiden mencapai 77,49%.
"Dengan kata lain, 87.576.075 pemilih berpartisipasi dalam pemilu. Dalam sejarah Rusia modern, angka itu belum pernah tercatat sebelumnya," kata dia dalam pertemuan komisi tersebut.
Baca Juga: Presiden Vladimir Putin Ucapkan Selamat untuk Keunggulan Prabowo-Gibran di Pemilu 2024
Mengutip dari Antara, tingginya partisipasi pemilih menunjukkan sifat demokratis pemilu tersebut, kata dia, seraya menolak tuduhan Barat bahwa pemilu Rusia kekurangan ‘calon independen’.
"Buatlah kamus yang menjelaskan apa arti kata 'independen', yang dalam konteks ini sesuai dengan pemahaman mereka. (Tuduhan) itu digaungkan oleh seorang calon yang mendapat dukungan finansial dari Barat," kata Pamfilova, Kamis (21/3/2024) waktu setempat.
Komisi pemilu Rusia menyimpulkan bahwa banyaknya surat suara yang rusak tercatat di negara-negara di mana sejumlah besar warga Rusia pergi meninggalkan negara itu dalam dua tahun terakhir, kata dia.
Dia lalu memberi contoh, jumlah surat suara rusak di Polandia mencapai sepertiga dari keseluruhan.
Pemilihan presiden di Rusia digelar pada 15-17 Maret. Presiden petahana Vladimir Putin memenangi pemilihan itu dengan raihan suara 87,28 persen.
Pesaingnya dari Partai Komunis, Nikolay Kharitonov, meraup suara terbanyak kedua dengan 4,31 persen, yang diikuti calon dari partai Rakyat Baru, Vladislav Davankov (3,85%), dan kandidat dari Partai Demokratik Liberal, Leonid Slutsky (3,2%). (IRN)
Baca Juga: Biden: Dunia Terlalu Melebih-lebihkan Aliansi China-Rusia
Pemilihan Presiden Rusia Pemilu Rusia vladimir putin Partai Komunis Rusia Partai Rakyat Baru
Penampakan Sampah TPA Cipayung Longsor ke Kali Pes...
Banjir Rob di Medan
UIN Jakarta Kukuhkan Tujuh Guru Besar Ilmu Syariah
Tiga Siswa STIP Menyusul Jadi Tersangka Penganiaya...
Smartfren Raih CSR & PDB Awards 2024 dari Kemendes...