CARITAU JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (USD) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta melemah 10 poin (0,07%) ke posisi Rp14.370 per USD pada penutupan perdagangan Selasa (29/3/2022). Pada penutupan perdagangan kemarin, rupiah berada di level Rp14.360 per USD.

Rupiah melemah dipicu sentimen pembicaraan damai antara Rusia dengan Ukraina. Tujuan utama pembicaraan itu adalah untuk mengamankan gencatan senjata untuk pertempuran yang dipicu oleh invasi Rusia pada 24 Februari 2022.

"Adanya harapan bahwa pembicaraan damai yang dimulai Selasa malam di Turki dapat mengakhiri perang Ukraina dan Rusia, yang sekarang memasuki bulan kedua," ulas Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuabi dalam hasil kajiannya Selasa ini.

Selain itu, ia menyebutkan, sentimen juga datang dari Bank Sentral Jepang yang membeli sedikit lebih dari USD500 juta dalam bentuk obligasi pada hari Senin (28/3) dan USD2 miliar pada awal Selasa.

Menurut Ibrahim, hal tersebut dilakukan setelah berjanji untuk melakukan pembelian tak terbatas di pasar hingga Kamis (31/3) untuk mempertahankan target imbal hasil 10 tahun sebesar 0,25%.

"Ini sangat kontras dengan sebagian besar bank sentral di seluruh dunia, termasuk AS, yang menaikkan suku bunga sehingga mendorong imbal hasil masing-masing lebih tinggi," ungkapnya.

Kota Shanghai, sambung dia, turut menjadi perhatian dunia dengan melaporkan rekor 4.381 kasus COVID-19 tanpa gejala dan 96 kasus bergejala pada 28 Maret 2022, menurut akun resmi WeChat pemerintah kota.

Dengan demikian, kota Shanghai tetap berada di dalam penguncian alias lockdown dua tahap selama sembilan hari.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.363 per USD. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.357 per USD hingga Rp14.372 per USD.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa melemah tipis ke posisi Rp14.364 per USD dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.360 per USD. (IRW)