CARITAU JAKARTA - Serangan udara militer Israel dikabarkan menyasar Rumah Sakit Indonesia di Beilt Lahiya di Jalur Gaza. Di mana, serangan tersebut menyebabkan seorang petugas medis tewas.
Menurut laporan Kantor Berita Palestina WAFA mengatakan setidaknya satu rudal Israel menghantam RS Indonesia di Gaza. Serangan tersebut juga melukai sejumlah orang lainnya, dan merusak peralatan penting rumah sakit.
Baca Juga: Iran Sebut Penghentian Pendanaan UNRWA sebagai 'Dukungan Genosida' Negara Barat
Adapun serangan Israel itu merupakan balasan terhadap serangan fraksi-fraksi Palestina di Jalur Gaza yang menembakkan rentetan roket ke wilayahnya pada Sabtu pagi waktu setempat.
Dilansir Anadolu, serangan salvo roket ditembakkan dari berbagai lokasi di wilayah yang dikelilingi oleh kelompok militan Palestina di Jalur Gaza. Namun, sistem pertahanan Iron Dome Israel berhasil menggagalkan serangan itu di beberapa wilayah.
Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata kelompok perlawanan Palestina Hamas, mengumumkan serangan roket ke wilayah musuh, bandara, dan instalasi militer telah dimulai. “5.000 roket dan peluru ditembakkan dari Gaza menuju Israel dalam 20 menit pertama operasi,” kata Brigade Al-Qassam dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, militer Israel telah menyatakan siap untuk berperang dan memobilisasi tentara-tentara cadangan dalam skala besar sebagai respons atas serangan tersebut.
MER-C Kutuk Serangan Israel yang Menyasar RS Indonesia
Selaku Ketua Presidium MER-C, Sarbini Abdul Murad mengutuk serangan Israel ke Jalur Gaza yang menyasar ke Rumah Sakit Indonesia dan menyebabkan satu staf lokal meninggal dunia.
“Kami mengutuk serangan Israel ke Gaza yang menyasar Rumah Sakit!” kata Sarbini dalam keterangan tertulis MER-C yang diterima di Jakarta, Sabtu, sebagaimana diberitakan Antara.
Staf yang meninggal dunia tersebut adalah Abu Romzi, seorang staf lokal MER-C yang sudah bertugas di Jalur Gaza sejak 2011. Sarbini menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya Abu Romzi dan warga Gaza lainnya yang turut menjadi korban akibat serangan Israel ke wilayah itu.
“Kami meminta agar perbatasan Gaza segera dibuka untuk masuknya bantuan internasional ke Jalur Gaza,” ujar Sarbini.
Dia juga mengatakan agar pemerintah Indonesia dapat segera mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengadakan sidang darurat terkait serangan ini.
Sebagai informasi, Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza, yang telah beroperasi sejak Desember 2015, dibangun dengan dana yang berasal dari sumbangan masyarakat Indonesia.
Rumah sakit ini memiliki kapasitas 110 tempat tidur dan menyediakan berbagai layanan kesehatan, termasuk layanan rawat inap, ruang operasi, ICU dan gawat darurat. (RMA)
Baca Juga: Presiden Prancis Minta Pemukim Yahudi yang Ancam Perdamian di Tepi Barat Dihukum
konflik palestina-israel Rumah Sakit Indonesia serangan israel hamas
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...