CARITAU JAKARTA - Indonesia Political Opinion (IPO) merilis hasil survei terbaru mengenai indeks kepuasan dari masyarakat terhadap kinerja para menteri yang tergabung dalam Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Maruf Amin.
Dalam survei tersebut, IPO mengusung judul dan tema terkait 'Persepsi atas Kinerja Pemerintah dan Kontelasi Politik Nasional Menuju 2024'.
Baca Juga: AHY Ungkap Sudah Diajak Prabowo Masuk Kabinet Pemerintahan Mendatang
Adapun hasil penelitian yang digelar tanggal 1 Maret hingga 7 Maret 2023 itu, menyebut sebanyak 42% dari total 1200 orang responden menginginkan Presiden Joko Widodo untuk melakukan reshuffle (pergantian) sejumlah nama menteri yang membidangi sektor ekonomi.
Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah mengungkapkan, berdasarkan hasil survei yang dilakukan, terdapat dua nama menteri yang banyak dipilih oleh para responden agar direshufle oleh Presiden Jokowi.
Dedi menjelaskan, dua nama besar didalam Kabinet Indonesia Maju itu yakni Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Dalam rilis hasil surveinya, Dedi juga menyebut, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah mendapat posisi nomor Wahid dalam catatan menduduki Menteri yang layak untuk direshuffle dengan nilai presentase paling potensi yakni sebesar 42 %. Sementara untuk posisi kedua, di isi oleh nama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dengan presentase sebesar 26%.
"Pilihan pergantian, (Menteri Ketanagakerjaan) Ida Fauziah 42% dan (Menteri Pertanian) Syahrul Yasin Limpo 26%," kata Dedi dalam keterangan yang diterima Caritau.com, Sabtu (11/03/2023).
Sementara itu, posisi ketiga dari hasil penelitian survei mengenai menteri disektor ekonomi yang layak direshuffle, jatuh pada Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki, pria yan akrab disapa Teten itu mendapat perolehan nilai presentasi dukungan untuk direshuffle sebesar 18%.
Adapun untuk posisi ke empat, lima dan enam di isi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dengan presentase 6%, Menteri Agraria dan Tata Ruang, Hadi Tjahjato sebesar 4 %, dan Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang 3 %.
Selanjutnya, pada posisi ke tujuh hingga posisi ke sepuluh diisi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto sebesar 1%, Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir nol persen.
Metode ini memiliki pengukuran kesalahan (margin of error) 2.90 persen, dengan tingkat akurasi data 95 persen. Setting pengambilan sample menggunakan teknik multistage random sampling (MRS), atau pengambilan sample bertingkat. Survei ini mengambil representasi sample sejumlah 1200 responden yang tersebar proporsional secara nasional.
Dengan teknik tersebut memungkinkan setiap anggota populasi (responden) mempunyai peluang yang sama untuk dipilih atau tidak dipilih menjadi responden. Untuk menguji validitas responden, IPO melakukan spot check pada 15 persen dari total populasi sample. Survei ini dilakukan pada 1 sampai 7 Maret 2023. (GIB/DID)
Baca Juga: Tak Reshuffel Menteri PDIP, Pengamat Duga Jokowi Buat Tak Nyaman Kader Banteng
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...