CARITAU GAME – ‘Resident Evil Village’ memang sudah dirilis kurang lebih setahun lalu, namun game ini nampaknya masih menjadi salah satu game horror modern yang sampai saat ini masih banyak dimainkan oleh para fans ataupun gamer kasual lainnya.
Dirilis pada 7 Mei 2021, game yang termasuk dalam franchise raksasa Resident Evil garapan Capcom tersebut langsung menjadi salah satu pilihan utama bagi gamers pecinta game horror. Selain karena prekuelnya yakni ‘Resident Evil 7: Biohazard’ yang juga sukses, para gamers terutama fans franchise RE ini seakan dikembalikan ke masa awal berdirinya franchise tersebut di mana masih mengedepankan tema survival.
Baca Juga: 5 Tim Indonesia Perebutkan Tiket Menuju AOV Star League 2023 Spring
Untuk ‘Resident Evil Village’, menurut pandangan kami terasa sangat spesial. Transisi yang dirasakan dari prekuelnya ‘Resident Evil 7: Biohazard’ terasa sangat berbeda dibandingkan transisi beberapa seri game sebelumnya. Kembali menggunakan layout first person yang sebelumnya digunakan oleh RE 7 dan digabungkan dengan open world yang lebih terasa seperti yang ada di ‘Resident Evil 4’, Resident Evil Village menawarkan sensasi horor yang berbeda, namun tetap familiar dengan para pendahulunya.
‘Resident Evil Village’ ini bercerita setelah kejadian ‘Resident Evil 7: Biohazard’ di mana sang tokoh utama, Ethan Winters, sudah membangun keluarga bahagia bersama Mia dan memiliki anak yang masih bayi yakni Rosemary Winters. Namun, pada suatu hari, kehidupannya tiba-tiba berubah 180 derajat di mana dia harus kembali menyelamatkan sang putri, Rose.
Pada suatu malam, Chris Redfield yang di seri game sebelumnya membantu Ethan dan Mia untuk keluar dari rumah misterius tiba-tiba menyerang dan menghabisi keluarga Ethan. Dalam kondisi kebingungan, Ethan tiba-tiba terbangun di sebuah desa misterius yang dipenuhi oleh monster yang disebut Lycan. Ethan pun kembali harus berjuang dan mengalahkan mahluk yang ternyata bukan hanya Lycan saja untuk menyelamatkan keluarganya dan memecahkan misteri yang menyelimuti desa tersebut serta hubungannya dengan dirinya dan keluarganya.
Menghubungkan ‘Resident Evil 7: Biohazard’ dengan RE Village
Sebagai pemain, mungkin para gamers, termasuk kami juga merasakan bahwa cerita yang dibawakan pada ‘Resident Evil Village’ sudah sangat matang. Itu mungkin karena Capcom dapat menghubungkan cerita game prekuelnya, RE 7: Biohazard dengan sangat baik.
Ketika kita mengingat kembali cerita ‘Resident Evil 7: Biohazard’, mungkin beberapa gamers setuju bahwa masih banyak sekali plot hole pada cerita di dalam game tersebut. Namun, semua plot hole tersebut akan dijelaskan di ‘Resident Evil Village’ ini.
Akan ada beberapa momen dimana pemain harus mengingat kembali bagian-bagian cerita yang ada di RE 7: Biohazard, yang tentunya akan membuat pemainnya menarik nafas karena banyaknya kejutan yang akan diberikan oleh game ini.
Transisi seperti ini sudah dicoba dalam beberapa game sebelumnya dari seri Resident Evil. Namun dalam beberapa kasus, transisi tersebut tidak begitu terasa. Seperti pada Resident Evil 5 dan 6, di mana transisi antar plot yang terasa hanya cerita perkembangan karakter Chris Redfield dan pembawaan plot utama yang sedikit rumit.
Memanfaatkan First Person Untuk Membangun Suasana
Tidak seperti game pendahulunya, dua seri Resident Evil terakhir yakni Biohazard dan Village menggunakan layout first person, yang apabila dinilai dari sudut suasana game merupakan keputusan yang tepat.
Menggunakan First Person layout mungkin adalah pilihan yang pintar dari Capcom dalam membuat Resident Evil 7: Biohazard dan Resident Evil Village. Bukan tanpa alasan, dengan first person, maka akan membuat pemain seakan merasakan dan melihat secara langsung suasana yang ada di dalam game.
Selain itu, pengaruhnya juga sangat besar apabila dilihat dari segi membangun suasana horor untuk pemain. Dengan first person, ruang pandang pemain akan menjadi terbatas, sehingga akan membuat pemain was-was. Akan ada perasaan dimana pemain akan waspada dan bertanya-tanya apakah atau siapakah yang akan muncul di setiap sudut layar pemain.
Mekanik yang Baru Namun Membawa Nostalgia
Yang menjadi perbedaan dari seri RE 7: Biohazard adalah pada Resident Evil Village, tempo yang diberikan dalam mekanik pertarungan jauh lebih cepat apabila dibandingkan dengan Biohazard. Pemain akan merasakan sedikit unsur CoD di dalam Resident Evil Village yang tentunya menandakan bahwa Capcom juga mencampurkan sedikit unsur aksi yang sudah melekat di Resident Evil 5 dan 6.
Monster yang ada dalam game ini juga beragam. Tidak hanya Lycan, tapi juga ada zombie, Gargoyles yang bisa terbang, Werewolf, dan banyak lagi monster yang menunggu pemain di setiap sudut jalan. Serangan mereka juga jauh lebih agresif apabila dibandingkan dengan RE 7: Biohazard, yang di mana juga mendapat sedikit kritikan pada variasi monster dan intensitas serangan.
Resident Evil Village juga memiliki mekanik tempat penyimpanan dan sistem crafting di mana pemain dapat membuat sesuatu seperti peluru, senjata, dan obat-obatan dengan menggabungkan bahan tertentu. Ini berarti pemain harus membuat keputusan yang tepat, agar tidak kehilangan material dan juga mengatur tempat penyimpanan yang terbatas.
Dalam Resident Evil Village ini juga terdapat mekanik shop, di mana pemain dapat membeli dan menjual material di pedagang yakni Duke. Kalian bisa menemui Duke di setiap area tertentu yang tentunya juga mempermudah hidup pemain.
Kesimpulan
Resident Evil Village memang bukan game horror terbaru yang rilis di komunitas gamer, bahkan usia game tersebut sudah satu tahun lebih. Namun, masih ada beberapa faktor yang membuat game ini masih pantas dimainkan.
Game ini juga baru saja merilis DLC terbaru yang bernama ‘Winter Expansion’, di mana pemain bisa membeli kembali DLC tersebut secara online. Di antara DLC tersebut, terdapat DLC ‘Shadow of Roses’ yang menceritakan kejadian setelah cerita Resident Evil Village berakhir.
Jadi untuk para gamer, apabila teman-teman ingin memainkan game horor yang membuat jantung lepas, dapat langsung membeli game dan DLC nya sekaligus. Happy Gaming Gamer!
Baca Juga: Genshin Impact Rilis Video Demo Karakter Yaoyao, Bocah Imut Pengguna Dendro Vision
review resident evil village review game rekomendasi game caritau game game pc
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024