CARITAU JAKARTA- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan alokasi untuk perlindungan sosial (perlinsos) tahun depan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023 mencapai Rp479,1 triliun yang turun 4,7 persen.
Sri Mulyani menuturkan alokasi perlinsos 2023 turun 4,7 persen dibandingkan outlook tahun ini yang sebesar Rp502,6 triliun karena tahun depan sudah tidak ada lagi alokasi untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomia Nasional (PC PEN).
Baca Juga: Menkeu: RAPBN 2025 Anggarkan Makan Bergizi Gratis Sebesar Rp71 Triliun
“Untuk perlinsos sedikit lebih bawah dari tahun ini karena tahun lalu kita punya PC PEN sedangkan tahun depan semuanya full perlinsos,” kata Menkeu dalam Konferensi Pers Nota Keuangan dan RAPBN 2023 di Jakarta, Selasa (16/8/2022).
Sri Mulyani mengatakan mulai tahun depan perlinsos akan kembali ke reguler setelah selama tiga tahun yaitu sejak 2019 sampai 2022 dalam alokasi perlinsos terdapat dua pos yaitu untuk PC PEN dan reguler.
Meski demikian, alokasi anggaran perlinsos 2023 sebesar Rp479,1 triliun yang seluruhnya untuk reguler ini termasuk tinggi jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Sebagai contoh, alokasi anggaran perlinsos reguler pada 2019 sebesar Rp308,4 triliun, Rp221,9 triliun pada 2020, Rp240,2 triliun pada 2021 dan Rp319,7 triliun pada 2022.
“Kita akan transformasi dari situasi tiga tahun di mana ada PC PEN sekarang menjadi totally kembali ke belanja K/L reguler,” ujarnya.
Sri Mulyani menjelaskan capaian dan target output dari alokasi anggaran perlinsos 2023 meliputi pemberian program keluarga harapan (PKH) kepada 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dan Kartu Sembako kepada 18,8 juta KPM.
Kemudian bantuan iuran PBI-JKN kepada 96,8 juga jiwa, Program Indonesia Pintar (PIP) kepada 20,11 juta siswa serta Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah kepada 976,8 ribu mahasiswa.
Selanjutnya, subsidi LPG sebanyak delapan juta metrik tin, subsidi listrik kepada 40,7 juta pelanggan dan Kartu Prakerja kepada 500 ribu peserta.
Sementara arah kebijakan perlinsos 2023 meliputi perbaikan data dan targeting melalui registrasi sosial ekonomi, penguatan graduasi dari kemiskinan, penguatan perlinsos sepanjang hayat dan mendorong perlindungan sosial adaptif.(HAP)
Baca Juga: APBN April Surplus Rp75,7 Triliun
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024