CARITAU JAKARTA – Hari ini Provinsi DKI Jakarta mulai menjalankan proses pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen. Keputusan ini banyak dikhawatirkan oleh masyarakat. Pasalnya saat ini varian baru Covid-19, Omicron sudah masuk dan mulai merebak di Indonesia.
Menurut Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria, pembelajaran tatap muka 100 persen ini dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan didasarkan dari asesmen dan pencapaian pengendalian Covid-19 di ibukota.
Baca Juga: Kemenkes Konfirmasi Dua Pasien Covid-19 Omicron di Batam Meninggal
Salah satu yang membuat Jakarta diizinkan untuk menggelar PTM 100 persen adalah karena pencapaian vaksinasi Covid-19 di ibukota yang sudah mencapai 120% dari target yang sudah ditetapkan.
"Semua sesuai prestasi yang ada keberhasilan (pengendalian Covid-19) yang ada (dan) perlu ada pelonggaran-pelonggaran termasuk di bidang pendidikan," kata Riza kepada media, Minggu (2/1/2021).
Meski begitu Riza tetap meminta masyarakat untuk waspada terhadap varian Omicron yang seperti diketahui, sudah berada di DKI Jakarta.
Saat ini, kata Riza, sudah ada transmisi lokal Omicron di Jakarta yang berada di Gedung SCBD. Pemprov DKI sedang melakukan pelacakan kasus tersebut.
“Di sisi lain memang ada Omicron, untuk itu kita meminta semua warga Jakarta hati-hati,” ujar Riza.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana dalam keterangan tertulisnya, Minggu (2/1) mengatakan bahwa proses PTM akan digelar setiap hari dari Senin sampai Jumat dengan kapasitas siswa 100 persen.
Kebijakan tersebut diambil berdasarkan surat keputusan bersama (SKB) empat Menteri tertangga 21 Desember Nomor 05/KB/2021, Nomor 1347 Tahun 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/6678/2021, Nomor 443-5847 Tahun 2021 Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.
"PTM (pembelajaran tatap muka) Terbatas dilaksanakan setiap hari. Jumlah peserta didik dapat 100 persen dari kapasitas ruang kelas dengan lama belajar paling banyak 6 jam pelajaran per hari. Protokol kesehatan harus menjadi perhatian utama bagi seluruh warga sekolah," ujar Nahdiana.
Harus Prokes Ketat
Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono pada awal dimulainya PTM terbatas, Agustus 2021, pernah mewanti-wanti akan peluang naiknya kasus Covid-19 pada anak dengan dimulainya proses PTM ini.
Namun itu semua bisa diantisipasi melalui displin protokol kesehatan, pengawasan ketat, dan penyediaan fasilitas yang mencegah terjadinya penularan.
Selain itu Dante menyatakan bahwa anak-anak yang bersekolah secara tatap muka tak hanya berisiko terinfeksi Covid-19, melainkan juga berpotensi menjadi sumber penularan virus Corona bagi lingkungan keluarga.
"Anak-anak ini menyumbang sumber primer dan kasus klaster yang ada di keluarga. Ini penting nanti ketika melakukan pembukaan pembelajaran tatap muka di sekolah," katanya dalam keterangan tertulisnya kepada media.
"Proses pembelajaran itu bisa mempunyai risiko jumlah kasus positif akan bisa meningkat dan menjadi klaster baru," demikian Dante. (DIM)
Baca Juga: Disebut Prabowo Gubernur DKI, Ini Kata Ariza
ahmad riza patria covid-19 omicron pembelajaran tatap muka 100 persen wagub dki
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...