CARITAU JAKARTA - Rakyat Indonesia akan menggelar dua kali Pemilihan Umum (Pemilu) di Tahun 2024. Pertama 14 Februari dijadwalkan menggelar Pilpres-Pileg. Sementara pada 27 november digelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). 

Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PSI, William A Sarana mengajak, partai politik (parpol) di Jakarta untuk mengusulkan kandidat bakal calon gubernur (bacagub) yang berkontestasi Pilkada DKI 2024. 

Baca Juga: Ganjar-Mahfud Siap Dengarkan Putusan PHPU di MK

"Kita harus mulai dari sekarang sebenarnya menagih parta-partai politik di Jakarta siapa calon gubernur yang bakal di usung untuk tahun 2024," kata William saat konfrensi pers dengan tema 'Memilih Pemimpin Masa Depan Jakarta' di kantor PSI DPRD DKI, Jakarta Pusat, pada Selasa (20/6/2023).

William mengatakan, tujuan mendorong parpol Jakarta untuk memunculkan nama cagub, agar masyarakat mempunyai gambaran sosok pemimpinnya nanti. 

Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta ini berharap, parpol di DKI sudah mempunyai kandidat cagub paling lama bulan Februari 2024 dan dapat diumbar ke publik. 

"Di bulan Januari - Februari itu kita harapkan parpol-parpol itu khusunya yang berkontestasi pileg DPRD itu sudah bisa mengusung nama," urainya. 

Adapun PSI sendiri sudah menyodorkan sembilan nama untuk dipilih sebagai Cagub DKI pada Pilkada DKI 2024. 

Kesembilan nama itu yakni Ketua Dewan Pembina Partai PSI, Grace Natalie; Wali Kota Solo; Gibran Rakabuming Raka; Pj Heru Budi Hartono; Menteri Sosial, Tri Rismaharini.

Kemudian Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil; Wali Kota Bogor, Bima Arya; Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Dudung Abduracman; Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar; dan Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri, Muhammad Fadli Imran.

Kesembilan nama itu ditawarkan PSI DKI untuk dipilih warga melalui poling tajuk Rembuk Rakyat Jakarta. Pemilihan itu dilangsungkan di akun resmi Twitter PSI DKI. 

"Kira-kira sudah berapa calon yang di sodorkan saya kira rakyat Jakarta sudah mempunyai gambaran siapa yang akan di usung oleh parpol itu," tutupnya. (DID)

Baca Juga: Rahmat Bagja: Mohon Maaf Jika dalam Kepemimpinan Bawaslu Ada Salah