CARITAU BERLIN – Pelatih Jerman, Hansi Flick membawa harapan besar untuk bisa mendongkrak kembali peforma Der Panzer. Pelatih berusia 57 tahun itu turut mengusung target tinggi di Piala Dunia 2022 Qatar.
Bermodal prestasi mentereng bersama Bayern Muenchen, kedatangan Flick sebagai pelatih anyar tim nasional Jerman tahun lalu diharapkan dapat mengembalikan reputasi Jerman sebagai tim besar.
Baca Juga: Sama-sama Bertanding di Piala Dunia U-17, Max Moerstedt Belum Komunikasi dengan Amar Brkic
Maklum, Jerman sempat terpuruk pada ajang Piala Dunia Rusia 2018. Mereka pulang lebih awal setelah kalah mengejutkan dari Korea Selatan di laga pamungkas grup.
Tentunya, Flick tak ingin raihan tersebut terulang lagi. Jerman yang dikenal sebagai predator meraih gelar, kiprahnya sempat melorot tajam usai berjaya di tanah Brazil 2014 silam.
Banyak faktor yang membuat Der Panzer meredup. Dimulai dari kehilangan sosok kapten dalam diri Philip Lahm, hingga krisis penyerang murni di tubuh skuad Jerman.
Usai Miroslav Klose menyatakan pensiun, Jerman kewalahan mencari sosok pengganti yang sepadan. Pelatih Jerman sebelumnya, Joachim Loew sempat mengandalkan Werner yang notabene bukan penyerang murni.
Hasilnya, mereka sempat tersungkur di Rusia 2018 dan tidak mampu berbuat banyak di ajang Euro 2020. Krisis ujung tombak itu kembali dirasakan Flick jelang menuju Qatar. Di mana, pada perhelatan Liga Nasional Eropa, Jerman hanya meraih sekali menang dari enam laga.
Membedah Skuad dan Kolektivitas Jerman
Sepakbola selalu merupakan olahraga yang mengedepankan kerjasama tim, tetapi beberapa tahun terakhir ini semakin mengindikasikan paham tersebut penting dalam hal menyerang.
Dilihat dari ciri khas bermain Jerman, mereka lebih mengutamakan kerja sama antara semua lini untuk mencetak gol. Die Mannschaft menampilkan permainan sesuai formasi utuh, sehingga peran pemain menjadi fleksibel dan mampu berperan dalam banyak elemen permainan.
Namun segemilang apapun kerja sama antar tim yang diperagakan Jerman, ketidakhadiran striker pembunuh kerap menjadi batu sandungan.
Hal tersebut yang membuat Jerman sempat lama bertumpu pada tuah Miroslav Klose, topskor Piala Dunia sepanjang masa. Di periode sebelumnya, terselip nama Gerd Muller yang pernah menjadi andalan timnas Jerman di era 90-an.
Namun, jika dibandingkan pada situasi sekarang, Jerman kesulitan menemukan kepingan pelengkap di posisi striker untuk menyempurnakan formasi idaman. Apalagi, jika melihat kesuksesan Flick di Bayern, dia sukses berkat mengandalkan penyerang murni asal Polandia, Robert Lewandowski.
Dilihat dari daftar 26 pemain yang dipanggil, Hansi Flick harus menerima kenyataan pahit setelah Timo Werner tidak dibawa lantaran cedera. Bahkan, di beberapa pertandingan sebelumnya, Flick menjadikan Kai Havertz sebagai penyerang nomor sembilan akibat tak ada lagi pilihan.
Kendati demikian, Flick bisa saja memanfaatkan jiwa pembunuh dalam diri Thomas Muller. Sebab Muller yang biasanya mengisi pos gelandang serang dan second striker, mencatatkan statistik yang mumpuni.
Tengok saja catatan golnya yang tak kalah tajam dari seorang striker. Thomas Muller tercatat sudah membukukan 44 gol dalam 116 penampilan bersama Jerman di berbagai ajang. Di level klub, penyerang berusia 33 tahun itu telah menorehkan 229 gol dan 247 assist dalam 638 penampilan bersama Bayern Muenchen.
Adapun di posisi lainnya, Flick tampaknya sedikit lebih lega karena pemain yang dipanggil berpengaruh besar bagi klubnya masing-masing. Di posisi kiper, tampaknya Manuel Neuer masih menjadi pilihan utama, di samping ada Marc Andre Ter Stegen jadi deputinya. Adapun di lini belakang, duet Rudiger dan Sule masih jadi benteng tangguh untuk Jerman.
Bahkan di pos gelandang, Jerman terlihat sangat tangguh karena diisi pemain berpengalaman lainnya macam Ilkay Gundogan, Leon Goretzka, Joshua Kimmich dan Leroy Sane. Bahkan, Flick juga memanggil pahlawan Jerman di tahun 2014, Mario Gotze berkat penampilan ciamiknya musim ini bersama Frankfurt.
Selain memanggil pemain senior dan berpengalaman, Hansi Flick juga mempercayakan skuad lainnya kepada pemain berbakat seperti Youssoufa Moukoko dan Jamal Musiala.
Moukoko yang masih berusia 17 tahun, sukses menjadi pilihan utama Borrusia Dortmund musim. Pemain yang berposisi penyerang ini tercatat telah menorehkan enam gol dan tiga assist di musim ini.
Di lain sisi, Jamal Musiala tak kalah bersinarnya. Gelandang berusia 19 tahun itu bahkan telah mencetak sembilan gol dan enam assist bersama Bayern Muenchen.
Melihat sejumlah fakta menarik tadi, kekuatan Der Panzer tak bisa dipandang sebelah mata. Sebab, Jerman adalah Jerman yang kita kenal, bahwa mereka adalah tim ahlinya kompetisi dunia.
Daftar Lengkap Pemain Jerman
Kiper: Manuel Neuer, Marc-Andre ter Stegen, Kevin Trapp
Bek: Armel Bella-Kotchap, Mattias Ginter, Christian Gunter, Thilo Kehrer, Lukas Klostermann, David Raum, Antonio Rudiger, Nico Schlotterbeck, Niklas Sule
Gelandang: Julian Brandt, Leon Goretzka, Ilkay Gundogan, Mario Gotze, Jonas Hofmann, Joshua Kimmich, Jamal Musiala
Penyerang: Youssoufa Moukoko, Karim Adeyemi, Niclas Fullkrug, Serge Gnabry, Kai Havertz, Thomas Muller, Leroy Sane. (RMA)
Baca Juga: Gantikan Hansi Flick, Timnas Jerman Tunjuk Julian Nagelsmann Sebagai Pelatih
profil timnas jerman der panzer jerman krisis striker pembunuh miroslav klose hansi flick
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024