CARITAU QATAR – Pembagian grup Piala Dunia Qatar sudah dihelat sejak jauh-jauh hari. Terdapat sejumlah fakta menarik, salah satu di antaranya tercipta grup neraka di Grup E. Pasalnya dua jawara dunia, Jerman dan Spanyol, bakal beradu kekuatan dengan Kostarika dan Jepang yang selama ini kerap muncul sebagai kuda hitam.
Der Panzer (Julukan Jerman) dan La Furia Roja (Julukan Spanyol) menjadi unggulan di grup tersebut. Kendati demikian, Langkah kedua tim di turnamen-turnamen sebelumnya sempat meredup. Padahal kedua tim tersebut belum lama ini menjuarai kompetisi yang dihelat empat kali setahun itu, yakni Spanyol (2010) dan Jerman (2014).
Baca Juga: Paris Brunner Golden Ball, Berikut Daftar Penghargaan Lengkap Piala Dunia U-17
Adapun Timnas Kostarika siap mengulangi kisah heroiknya seperti di Piala Dunia 2014 silam. Di mana, pada ajang tersebut, mereka menyingkirkan dua jawara dunia yakni Inggris dan Italia, sebelum melenggang mulus ke fase gugur.
Sedangkan Jepang yang menjelma menjadi kekuatan besar di Asia, perlahan mulai ditakuti oleh tim-tim besar di luar Asia lainnya. Apalagi, pemain Jepang yang dihuni oleh pemain-pemain yang berkarir di Eropa, membuat tim ini cukup diperhitungkan.
Jadwal Grup E pada pertemuan perdana akan dimulai pada Rabu 23 November 2022 mendatang. Di mana Jerman bertemu Jepang pukul 20.00 WIB dan Spanyol vs Kosta Rika, pukul 23.00 WIB.
Tim Nasional Jerman menghadapi era baru di bawah kepemimpinan Hansi Flick. Seperti yang diketahui, Jerman menunjuk pelatih Eks Bayern Munchen itu pasca perhelatan Euro 2020.
Adapun, Hansi Flick bukanlah orang baru di Timnas Jerman. Ia pernah menjadi asisten Joachim Low pada Piala Dunia 2014 yang juga dimenangkan Jerman saat itu.
Timnas Jerman dikenal selama ini menjadi kekuatan Eropa dan Dunia. Dalam berbagai turnamen sebelumnya, atau di bawah kepemimpinan Joachim Low, Jerman mengukir kesuksesan besar. Seperti halnya, menjuarai Pildun 2014, Piala Konfederasi FIFA 2017, Juara Tiga Pildun 2010, hingga runner-up Piala Eropa 2008.
Adapun, Jerman juga tercatat pernah meraih Piala Dunia sebanyak empat kali.
Namun, kedigdayaan Jerman di bawah Low mulai memudar. Dimulai dari Euro 2016 yang hanya mencapai Perempat Final, Gugur di fase grup Pildun 2018, hingga tersingkir di babak 16 besar Euro 2020.
Kini, di era baru bersama Flick, Jerman pastinya ingin menunjukkan kembali taringnya di ajang Piala Dunia 2022 Qatar ini. Dengan bermaterikan skuad-skuad mumpuni, seperti Leroy Sane, Serge Gnabry, Kai Havertz hingga Rudiger, langkah Jerman di Grup E harus berjalan mulus.
Di ajang kualifikasi Piala Dunia sendiri, Jerman sukses keluar sebagai juara grup dan lolos otomatis. Jerman bahkan sukses mengemas 27 poin dari 10 laga yang dijalani.
Spanyol menjadi kekuatan menakutkan dunia, setelah meraih tropi major secara tiga kali berturut-turut pada ajang Piala Eropa (2008 dan 2012) serta Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan lalu. Lewat permainan tiki-taka dan ditopang pelatih berpengalaman macam Vicente Del Bosque, Spanyol menyapu bersih lawan-lawannya dengan kegemilangan.
Namun, penampilan Spanyol mulai meredup dan terjun bebas pada Piala Dunia 2014 Brazil. Spanyol yang kala itu tergabung di Grup B, harus menjadi tim pertama yang gagal lolos di kompetisi tersebut.
Nasib Spanyol belum berubah di dua ajang setelahnya. Pasalnya, di Piala Euro 2016 dan Pildun 2018, La Furia Roja terpental di fase 16 besar.
Asa itu mulai mencuat kembali, setelah Luis Enrique, mampu membawa Spanyol kembali mencatat raihan positif. Teranyar, Spanyol menembus Semifinal Piala Euro 2020, sebelum ditaklukkan Italia. Di ajang UEFA Nations League, Spanyol juga dipastikan lolos di partai Semifinal.
Catatan menarik pun ditorehkan, seperti skuad-skuad muda pun mendominasi. Di lini tengah La Furia Roja, ada duet pemain muda Barcelona di lini tengah yakni Pedri dan Gavi.
Selain itu, Luis Enrique memanggil banyak pemain dari berbagai klub, dan tidak berfokus pada pemain Real Madrid atau Barcelona saja.
Terdapat pemain lainnya dari Sevilla, Real Betis, Sociedad hingga Villareal, sehingga cita rasa Spanyol semakin kentara.
Masih ingat dengan kisah from zero to hero Kostarika di Piala Dunia 2014 Brazil? Kostarika yang tergabung di Grup D, dikepung oleh tim-tim kuat seperti Italia, Inggris dan Uruguay. Berhasil membungkam prediksi publik.
Banyak yang mengira Kostarika bakal disingkirkan dengan mudah oleh kontestan lainnya. Namun, klaim publik pun salah. Sebab, Keylor Navas dan kawan-kawan berhasil memuncaki klasemen tersebut.
Kostarika bahkan meraih tujuh poin, lewat kemenangan 3-1 melawan Uruguay, unggul tipis 1-0 vs Italia, dan menahan imbang Inggris 0-0.
Tidak berhenti sampai di situ, langkah Kostarika semakin berkilau saat mengalahkan Yunani di fase 16 besar lewat adu penalti.
Namun langkah mereka harus terendus, setelah Belanda menaklukkan Kostarika di perempat final.
Kini delapan tahun kisah magis tersebut berlalu, Kostarika kembali dihadapkan serupa. Los Ticos di Piala Dunia Qatar kali ini juga diapit dua juara dunia, yakni Jerman dan Spanyol. Selain itu, Kostarika juga bakal menghadapi Juara Asia Jepang.
Namun, perjalanan Kostarika untuk menembus putaran final Piala Dunia 2022 dihadang oleh sejumlah rintangan.
Tantangan itu dimulai ketika mentas di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia Zona Konfederasi Sepak Bola Amerika Utara, Tengah, dan Karibia (CONCACAF). Di babak tersebut, Kosta Rika berjibaku dengan tim-tim kuat seperti Kanada, Amerika Serikat, hingga Meksiko.
Kosta Rika gagal tembus tiga besar. Oleh karena itu, Keylor Navas dkk harus berjuang melalui babak playoff.
Di babak playoff, mereka menghadapi wakil dari zona Oseania, yakni Selandia Baru. Beruntung Kosta Rika berhasil menang tipis 1-0. Alhasil, mereka berhak menyegel satu tiket ke putaran final Piala Dunia 2022.
Jepang yang menjelma menjadi raksasa sepakbola di Benua Kuning, patut diwaspadai oleh tim-tim lainnya. Di ajang Piala Asia sendiri, Jepang telah menjuarai kompetisi tersebut sebanyak empat kali.
Selain itu, lolosnya Jepang ke Qatar merupakan panggung ketujuh skuad Samurai Biru berlaga di Piala Dunia. Adapun prestasi terbaik Jepang yakni lolos di babak 16 besar di Pildun 2002, 2010 dan 2018. Selebihnya, Jepang selalu mentok di fase grup.
Timnas Jepang begitu percaya diri usai pemainnya banyak berkiprah di tim-tim papan atas eropa. Di antaranya, Takefusa Kubo, Takumo Minamino, Maya Yoshida dan Tomiyasu.
Jepang juga melanggeng mudah ke Piala Dunia Qatar. Di kualifikasi Piala Dunia tergabung di Grup F bersama Tajikistan, Kyrgystan, Mongolia dan Myanmar.
Kubo cs tampil superior, delapan laga disapu bersih dengan kemenangan. Torehkan 46 gol dan hanya kebobolan dua gol
Jepang pada akhirnya lolos ke putaran final Piala Dunia 2022 setelah menempati posisi peringkat kedua di Kualifikasi Piala Dunia Asia, Grup B putaran ketiga.
Mereka berhasil mengumpulkan 22 poin dari 10 pertandingan. Tujuh kali menang, sekali imbang dan dua kali kalah. (RMA)
Baca Juga: Preview Selandia Baru vs Jerman: Panser Muda Berpeluang Lolos ke 16 Besar Piala Dunia U-17
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...